Menjalankan Watchtower Library 2008 Bahasa Indonesia di Ubuntu sangat mudah, semudah menjalankannya di Windows sebagai satu-satunya OS yang didukung Wtlib (setidaknya sampai saat ini). Untuk start-up cukup klik Applications - Wine - Programs - Watchtower Library 2008 - Watchtower Library 2008 Bahasa Indonesia. Bahkan kita bisa juga membuat shortcutnya dan meletakkan entah di panel atau di desktop yang dengannya cukup di dobel klik lalu Wtlib jalan. Mudah bukan?
Masalahnya timbul ketika saya mencoba desktop environment selain Gnome yang merupakan DE default Ubuntu. Desktop Environment yang saya coba pake adalah yang jenisnya lightweigth alias ringan seperti LXDE, Window Maker, Openbox, Blackbox, dan IceWM. Masalahnya adalah saya tidak bisa menemukan Wine di daftar aplikasi terinstal pada ke-5 DE tersebut. So bagaimana mau menjalankan Wtlib kalau Wine-nya saja ga ketemu.
Salah satu trik (bodoh) yang saya coba lakukan adalah melakukan browsing ke folder wine dengan file manager lalu berupaya melakukan dobel klik pada file exe wtlib. Well that was a stupid trick, it wont work in gnome - what the hell i was thingkin that it would work in other DE? Humft . . . itu karena untuk dapat berjalan di Ubuntu (or whatever Linux Distro you have) Wtlib butuh Wine. So no Wine no Wtlib, period.
Solusinya ternyata sesuatu yang tadinya tidak pernah saya pikirkan selama ini ketika menggunakan Wtlib di Ubuntu. Untuk menjalankan Wtlib biasanya make GUI-Way dengan point n click (seperti yang saya jelaskan di paragrap 1) sekarang kita menggunakan terminal . . . yup, im talking about typing a command in terminal, sound geeky?! Hahahahahahahahaha . . . for a little while i have these kind of feeling. Jadi yang kita lakukan cukup jalankan terminal dan ketikan perintah berikut dan press enter . . .
$ wine start wtlibrary.exe
and Voila!! Im running Wtlib 2008 in lightweight Desktop Environment. Sebagai catatan start-up Wtlib di ke-5 DE yang saya sebutkan sebelumnya jauh lebih cepat dari pada start-up Wtlib di Gnome. Saya belom melakukan eksplorasi lebih jauh dengan menggunakan Wtlib pada ke-5 DE itu jadi belom tau apakah akan ada masalah dengan beberapa fitur tertentu di Wtlib.
FYI Wine oleh developernya disebut sebagai compatibility layer dari OS Windows dimana kita bisa menginstal dan menjalankan software for Windows di Linux dan . . . surprise-surprise . . . di MacOS juga (kalau ga salah termasuk juga beberapa OS Unix-like lainya, cmiiw). Jika kata emulator terlintas di benak kita ketika melihat fungsi Wine, mungkin ga salah tapi developer Wine sendiri sepertinya insist kalau Wine itu bukan emulator. Hal ini bisa kita dari nama Wine sendiri yang merupakan rekursif dari kata Wine=Wine is Not Emulator. Untuk info lebih lanjut bisa dilihat langsung di website resmi Wine yaitu www.winehq.org.
Wtlib di Blackbox
Wtlib di IceWM
Wtlib di LXDE
Wtlib di Openbox
Wtlib di Window-Maker
Tidak ada komentar:
Posting Komentar