Sabtu, 19 Desember 2009

3 Tahun Bersama Linux & Manfaatnya

Sudah 3 tahun niy saya sudah make Linux, ga kerasa banget rasanya. Kalau dibandingan ketika make Windus yang sudah 13 tahun siy ga ada apa-2nya tapi saya senang banget loh bisa make Linux, jarang-jarang kan! ;) 3 tahun ini banyak suka dukanya tapi sepertinya banyak sukanya termasuk proses belajarnya. Saya belajar apa yang bisa saya lakukan dan hal mana yang perlu dihindari ketika menggunakan Linux. saya merasa jadi keren, coba siapa dari kalian yang bisa make Linux? Ada? Jarang banget tapi saya kasih tau ya make Linux itu banyak manfaatnya dan itu yang ingin saya ungkapkan disini.

Manfaat pertama sudah pasti pengalaman berharga menggunakan sistem operasi lebih dari satu. Itu membuat saya memiliki satu sudut pandang yang lebih luas, saya jadi tahu kelebihan dan kekuatan suatu sistem dibandingan dengan sistem lain dan memutuskan mana yang terbaik bagi saya. Dengan mudah saya bisa berpindah dari menggunakan sistem ini ke sistem itu tanpa perlu mengeluh bahwa ini lebih mudah dari itu.

Manfaat kedua adalah saya terbebas dari rutinitas tertentu dari sistem sebelumnya. Apakah kamu harus defrag harddisk tiap interval waktu tertentu? Saya dulu iya, tiap 2 minggu malah, kalau engga malah bisa jadi kompie-nya jadi lelet, ga banget kan? Ubuntu menggunakan file sistem yang berbeda seperti Ext2 atau EXt3 (sekarang sudah masuk Ext4) yang tidak memerlukan rutin defrag seperti halnya FAT32 dan NTFS untuk mengatasi file-file yang tersebar seantero harddisk.

Manfat ketiga saya jadi belajar untuk mengenali apa yang saya pake dan jika harus, mengatasi permasalahan yang muncul. Ubuntu bukan sistem operasi sempurna, masalah bisa saja muncul dan untuk itu sayalah yang harus mengatasinya (kalau dah mentok saya sering bertanya ke forum/milis pengguna Ubuntu). Saya pikir lucu juga ketika saya sudah make Windus 10 tahun, tahu engga kalau saya sampe 2006 ga bisa install Windus? Saya gatau apa itu registry dan gimana caranya untuk melakukan hack atau gimana cara mengatasi masalah dengan otak-atik registry? 10 tahun seharusnya saya sudah jadi Windus power-user dan ternyata itu tidak terjadi. saya merasa tidak terlalu penting untuk tahu apa yang saya pake yang penting bisa dipake dan beres dan itu ternyata salah. Saya menjadi terlalu tergantung kepada orang lain bahkan untuk mengatasi hal-hal sepele. Dengan Ubuntu saya belajar untuk mengenali masalah lalu mencari solusinya dengan baca man pages/info . . . kalau dah mentok bisa cari solusinya dengan cara googling, kalau pun masih tetep mentok saya masih bisa minta tolong di forum/milis dan biasanya solusinya saya dapat :)

Manfaat Keempat bagi saya adalah saya ga perlu lagi membajak software. Membajak software dikategorikan sebagai mencuri karena jelas-jelas kita menggunakan sesuatu tanpa izin (atau lebih tepatnya ga bayar biaya lisensi). Ubuntu datang dengan gudang software yang namanya repostori. Repositori dapat diakses lewat 2 media, pertama lewat internet dan yang kedua berbentuk fisik dalam kepingan-kepingan DVD. Apapun ada disitu mulai dari software programming, pendidikan, kantoran, permainan, desain, multimedia, dll, kamu akan terkejut betapa hebatnya repositori itu.

Ubuntu dan sebagian besar isi repositorinya adalah FOSS (free/open source software, dan hanya sedikit porsi yang non-free) jadi kita bebas menginstallnya ke berapapun komputer yang kita punya tanpa bayar biaya lisensi. Kita bisa membaginya ke sanak saudara, teman, atau bahkan orang yang engga kita kenal tanpa takut dicap maling. Kalau kita mampu kita bisa memodifkasi Ubuntu dan software-2 FOSS, membuatnya sesuai dengan kebutuhan kita tanpa perlu ijin terlebih dahulu, hebat bukan?

Masalah pembajakan adalah masalah serius bagi saya. Sebagai seorang Kristen Saksi-saksi Yehuwa adalah penting bagi saya untuk memegang teguh prinsip-prinsip Alkitab dan dalam hal ini soal mencuri. Prinsipnya ada di Kel 20:15 secara gamblang Allah Yehuwa melarang kita untuk mencuri, Yesus sendiri juga demikian di Matius 19:18, Markus 10:19, Lukas 18:20 dan juga ayat-ayat alkitab lainnya berbicara soal ini seperti di Imamat 19:11, Ulangan 5:19, Roma 2:21, Efesus 4:28.

Memang sejujurnya masalah pembajakan ini ga mudah bagi saya (dan ga mudah juga bukan kalian kan?), apalagi saya dikelilingi orang-orang yang menganggap pembajakan itu hal biasa dan lumrah dan bukan sesuatu hal yang perlu dibicarakan apalagi dipermasalahkan. Tidak mudah bukan berarti tidak bisa, saya sudah melakukannya 3 tahun ini dengan cukup sukses. Saya bisa membuktikan bahwa ada alternatif lain selain melakukan pembajakan, saya merasa hati nurani saya lebih bersih dan tenang (ini manfaat kelima) karena tahu upaya saya sudah tepat dan Allah Yehuwa pasti senang saya berupaya sebisa-bisanya untuk menjalankan perintahnya :)

Manfaat Keenam adalah manfaat ekonomi. Saya pernah hitung berapa banyak duit yang harus saya keluarkan untuk lisensi software proprietari seperti Winduz, M$ Office, Sotoshop, Antivirus, dll yang ternyata sangat jauh lebih mahal dari harga sebuah komputer baru. Terus terang saya ga mampu dan anda pun pasti ga mampu kan? Kalaupun anda punya duit banyak pasti juga mikir-mikir 1000X kalau mau "buang" duit sebesar itu. Solusinya bayar atau mbajak dan kayaknya engga dua-duanya buat saya. Solusinya praktis tentu saja pake Linux.


Sebenarnya masih banyak manfaat lainnya yang bisa didapat dari menggunakan Linux tapi saya agak males untuk menulisnya semua disini dan saya tulis diatas setidaknya yang memiliki impact paling besar ke saya. 3 tahun telah berlalu dan saya senang apa yang sudah saya lakukan, bagaimana dengan anda?! ;)
 







  





Tidak ada komentar:

Posting Komentar