Sabtu, 28 November 2009

Saya, Rebecca Rijdman (Love) & Kampretsky

Saya baru saja dari pameran komputer KompuExpo 09 di Grand City Surabaya. Pamerannya sendiri agak mengcewakan karena digadang-gadang sebagai pameran IT terbesar tetapi pesertanya lebih sedikit dari pameran komputer di Jatim Expo belum lama ini dan pengunjungnya juga tidak banyak. Namun demikian ada setidaknya 2 hal menarik yang bisa saya cerita dari pameran ini. Yang pertama sama sekali tidak hubungannya dengan hal-hal berbau IT dan satunya berhubungan dengan Kampret . . . yup i tell you this is Kampretsky . . . the Kampret sky high ;)


Yang menarik adalah hiburan yang disajikan oleh penyelengara yaitu pertunjukkan musik dari seorang penyanyi baru namanya Rebecca Rijman. Seperti yang pernah saya lihat dibeberapa acara musik dan infotainment di TV orangnya emang bener-bener cantik, slim kalau ga bisa dibilang skinny, not so big as what i saw on TV jadi bener-bener tipikal cewek impian saya ;) suaranya boleh lah, tidak mengecewakan. Bisa main gitar well cukup komplit bukan untuk gorgeous girl? So itulah kenapa saya bela-belain mau datang pameran hari pertama ini, mau lihat gimana siy Rebecca Rijdman itu.  Tapi sehabis nonton dia nyanyi separuh sisa lagu dan dia persiapan untuk lagu kedua sambil memainkan gitar saya putuskan saya sudah puas liat Rebecca :)




Yang kedua terjadi sebelum jauh sebelum saya nonton Rebecca. Entah suatu kebetulan kemaren saya ngejoke di status Facebook saya dengan memplesetan Kapersky sebuah produk sofware suite antivirus dengan nama Kampretsky dan ternyata hari ini saya bisa membuktikan Kapersky benar-benar Kampertsky, mau tau kenapa?


Saya bukan ingin menjelek-jelekkan Kapersky, terus terang tidak walaupun menurut saya hal-hal berbau antivirus itu useless dan buang-buang uang dan waktu saja. Ke pameran saya bawa flashdisk saya yang bervirus ( baca: Virus-virus Windows Menjengkelkan) nah kebetulan produk antivirus yang buka booth di pameran ini adalah Kapersky maka timbulah ide bagaimana saya ingin mencoba produk Kapersky untuk menangani fd bervirus milik saya, mayan kan cleaning up gratisan.


Setelah berbincang sejenak dengan salah satu penjaga yang mirip engkong-2 dengan kumis yang malu-malu yang cuman muncul dikedua ujung-ujung bibir ini saya memberanikan diri minta ijin untuk scan fd saya di salah satu laptop di booth itu dan tentunya terinstall Kapersky.  Dan penjaganya setuju tapi dia tidak menemani saya tapi sibuk dengan calon customer lainnya.


Saya tancapkan fd saya ke laptop dengan sistem operasi Windows 7 plus diprotek Kapersky. Dengan cepat fd saya dikenali oleh Win7 dan secepat itu juga Kapersky mendetek adanya virus di fd dan menanyakan apa mau discan dan saya klik ok. Wah hebat juga niy Kapersky dalam hati saya. Proses scan berlangsung cepat dan memang Kapersky mendeteksi virus dan mencoba untuk menghapusnya . . . ada virus autorun . . . worm . . . dan kemudian sesuatu terjadi. Kapersky mendeteksi adanya malware dan menanyakan apakah saya mau melakukan tindakan clean up atau dibiarkan saja. Tentu saya pilih clean-up . . . tapi suatu hal aneh terjadi.


Tiba-tiba saja Kapersky malah melakukan scanning di HD laptop dan bukannya melakukan scanning di fd saya. Saya jadi berpikir keras apakah laptopnya sudah terinfeksi sesuatu dari fd saya ya? Apakah Kapersky 2009 baru saja dipercundangi oleh virus, worm, malware, spyware atau apapun dari fd saya? Dan yang lebih anehnya lagi setelah selesai scan HD laptop malah laptopnya melakukan booting ulang . . . Heck!!


Nah sepertinya ini waktunya saya pergi, jadi setelah mengucapkan terima kasih sama yang jaga tadi saya ngacir ;) pergi ke booth-booth lain, nonton film G.I Joe trus tentunya nonton sekilas Rebecca my sweet darling sebelum pulang . . . so its really Kampretsky huh?! :p

Install & Update Offline Clamav


Jika anda membaca tulisan saya sebelumnya Virus-virus Windows Menjengkelkan saya benar-benar jengkel dengan virus Windows yang bolak-balik nongol di flashdisk saya. Dengan rasa enggan sekaligus keinginan-tahuan yang cukup besar apakah file-file misterius itu virus atau bukan saya memutuskan untuk menginstal Clamav atau Clam Antivirus dari repo Ubuntu 9.04. Memang Clamav versi repo ini 6 bulan lawasnya tapi itu bisa diatur dengan cara mengupdate virus signaturenya alias di update. jadi sebelum menginstal pertama-tama saya mengunduh main.cvd dan daily.cvd dari situs resmi Clamav.

Pertama yang kita lakukan adalah menjalankan Synaptic Package Manager

System - Administration - Synaptic Package Manager

Dikotak Quick Search ketikkan kata kunci Clamav lalu tandai paket Clamav dan jika ingin Clamav memiliki antar muka GUI, tandai juga Clamtk (ini juga berguna jika ingin meng-update virus signature secara online). Setelah proses instlasi selesai sekarang saat update Clamav.

Karena saya tidak punya koneksi internet di rumah maka saya pergi ke warnet untuk mengunduh main.cvd dan daily.cvd terbaru yang saya taruh di folder update-clamav di flashdisk. Update offline ini cukup "brutal" karena tidak dilakukan secara otomatis tetapi secara manual. Pertama jalankan Terminal dan masuk sebagai root.

Applications - Accessories - Terminal

Lalu ketikkan:

$ sudo su

Dan masukkan password anda. Lalu kita akan masuk ke folder dimana file main.cvd dan daily.cvd yang lama yang berada di /var/lib/clamav.

$ cd /var/lib/clamav

Gunakan perintah ls untuk melihat isi folder Clamav.

$ ls
daily.cvd main.cvd

Kalau tidak yakin kita bisa menggunakan perintah mv (move) dengan memindahkan kedua file ke tempat lain (misalnya ke desktop) dan bila perlu direstore ke tempatnya semula atau bisa juga langsung saja dihapus dengan perintah rm (remove).

$ mv daily.cvd main.cvd /home/roland.Desktop

atau

$ rm daily.cvd main.cvd

Sekarang kita akan memindahkan file main.cvd dan daily.cvd terbaru yang ada di flashdisk ke /var/lib/clamav.

$ cd /media/Transcend/update-clamav

Untuk memindahkan kedua file tersebut kita bisa gunakan perintah cp untuk copy dimana kedua file tersebut ada di folder sumber dan folder tujuan atau gunakan perintah mv (move) yang sama seperti cut-paste.

$ cp daily.cvd main.cvd /var/lib/clamav

atau

$ mv daily.cvd main.cvd /var/lib/clamav

Jalankan perintah berikut untuk melihat apakah Clamav sudah mengenali ter-update.

$ clamscan -V
ClamAV 0.95.1/10079/Thu Nov 26 12:55:07 2009

Note: Untuk update harian cukup unduh saja daily.cvd sedangkan main.cvd hanya perlu di update ketika Clamav merilis main.cvd terbaru dilihat dari tanggal rilisnya. Untuk membandingkan perintah clamscan -V dapat dijalankan setelah proses install yang kemudian bisa dibndingkan setelah proses update selesai. Nah Ubuntu saya sudah dipasangi antivirus dan telah ter-update :)








Jumat, 27 November 2009

Virus-virus Windows Menjengkelkan!!!



Untuk satu hal virus Windows benar-benar sangat menjengkelkan saya beberapa waktu ini. Yang saya perhatikan tiap kali habis pulang dari warnet langganan, saya selalu mendapati kalau flashdisk saya selalu dipenuhi oleh file-file dengan extensi .lnk .inf .db. yang saya curigai sebagai virus Windows (CMIIW). Upaya penghapusan saya lakukan menggunakan Nautilus File Manager dengan fasilitas Search lalu saya delete namun tiap kali kembali dari warnet, file-file itu kembali nongkrong di flashdisk.

Untuk memastikan kecurigaan saya kemudian diputuskan untuk menginstal antivirus di Ubuntu, sesuatu yang sebenarnya tidak perlu dan malas saya lakukan selama menggunakan Ubuntu. Antivirus yang saya gunakan adalah Clamav yang diinstall dari repo Ubuntu yang kemudian diupdate virus signaturenya. Dan benar 2 dari 3 file suspek virus diindentifiksi sebagai virus atau sejenisnya yaitu .db adalah VBS-Agent-35 dan .inf sebagai INF-Autorun-35. Sayang .lnk tidak berhasil dikenali sebagi virus padahal file ini yang paling saya curigai karena jumlahnya lebih banyak dan memiliki nama-nama aneh seperti microsoft.lnk, New Harry Potter...lnk, New Folder.lnk, navbar_data.lnk, da masih banyak lainnya termasuk .lnk yang meniru nama folder atau file html.

Walaupun virus-virus Windows ini tidak memberi efek merusak apapun pada Ubuntu saya tetapi tetap saja kehadirannya menjengkelkan karena merupakan gangguan visual ketika melakukan navigasi dalam flashdisk. Selain itu besar kemungkinan flashdisk saya menjadi jembatan untuk menginfeksi komputer yang menggunakan MS Windows yang tidak terproteki dengan baik. Dengan mudah seperti yang saya sebutkan sebelumnya virus-virus dapat dengan mudah saya habisi dengan Nautilus tetapi mungkin itu gunanya antivirus, bukan untuk memproteksi Ubuntu Linux tapi sebagai mana mestinya memproteksi Windows walaupun tidak secara langsung.

Btw, Clamav sebagi antivirus benar-benar bersikap seperti layaknya antivirus yang sedang bekerja, mengambil cukup banyak resource komputasi berupa tenaga CPU dan memakan memori cukup banyak sehingga memperlambat kerja komputer/laptop. Satu alasan kenapa saya tidak suka antivirus. Untung saja karena saya memakai Ubuntu jadi tidak perlu membiarkan antivirus berjalan dibackground dan hanya menggunakannya hanya ketika dibutuhkan. Pengalaman saya ketika menggunakan Windows, antivirus sama menyebalkan dengan virus itu sendiri.

Minggu, 22 November 2009

Resize dan Rotate Photo Dengan Imagemagick

Software image editing seperti Gimp dan Photoshop adalah aplikasi yang sering saya pakai ketika ingin meresize dan merotasi photo yang ingin saya upload ke Facebook. Namun walau begitu saya masih merasa kedua software diatas terlalu besar dan memakan waktu hanya untuk melakukan 2 hal sederhan. Yang saya ingin sebuah tool yang dengan cepat dapat melakukan resize dan rotasi photo dan tidak memakan banyak resource laptop berupa tenaga CPU dan Memory.

Tool yang saya maksud adalah Imagemagick. Secara singkat Imagemagick adalah ImageMagick(R), is a software suite to create, edit, and compose bitmap images. It can read, convert and write images in a variety of format (about 100) including GIF, JPEG, JPEG-2000, PNG, PDF, PhotoCD, TIFF,and DPX atau kalau boleh katakan Imagemagick itu Gimp atau Photoshopnya dunia CLI (Command Line Interface) keren bukan?!. Silahkan merujuk situs resmi Imagemagick untuk info lebih lanjut.

Nah katakanlah saya mempunyai 4 buah photo: 100_2040.jpg, 100_2042.jpg, 100_2043.jpg, dan 100_2045.jpg yang saya simpan folder Pictures di dalam folder upload. photo 100_2042.jpg dan 100_2045.jpg akan kita resize lalu photo 100_2040.jpg dan 100_2043 akan kita rotasi. Sekarang kita akan mulai dengan menjalankan Terminal:

Applications - Accessories - Terminal

Lalu kita akan masuk ke dalam foldr kerja yaitu folder upload.

$ cd /home/roland/Pictures/upload

Note: Gunakan perintah ls untuk melihat isi folder upload

$ ls

Kita akan menggunakan perintah berikut untuk melakukan resize pada photo 100_2042.jpg dan 100_2045.jpg dengan memperhatikan aspek ratio. File original beresolusi 2592X1944 pixel sedangkan targetnya akan diperkecil menjadi 640X480.

$ convert 100_2042.jpg -resize 640X480 gerobak_bakso1.jpg

note: gerobak_bakso1.jpg adalah nama file 100_2042.jpg yang sudah diresize. Bisa saja nama file sumber dan nama file tujuan sama seperti:

$ convert 100_2042.jpg -resize 640X480 100_2042.jpg

Ini berarti file asli akan ditimpa dengan file yang sudah diresize. Hal ini tidak saya anjurkan untuk dilakukan dengan perkecualian jika saya mempunyai file photo 100_2042 di tempat lain yang belum diedit alias aslinya.

Selain resize dengan memperhatikan aspek ratio dapat pula menggunakan persentasi dengan tanda %. Untuk mencapai resolusi yang diinginkan yaitu 640X480 pixel saya meresize photo 25%. memang tidak akan tepat 640X480 tetapi mendekati yaitu 648X488 pixel.

$ convert 100_2045.jpg -resize 25% rel_kereta.jpg

Selanjutnya kita akan melakukan rotasi pada photo 100_2040.jpg dan 100_2043.jpg. Dibawah ini adalah contoh photo 100_2040.jpg.



Photo ini akan kita rotasi 90 derajat clockwise (searah jarum jam)

$ convert 100_2040.jpg -rotate 90 3roda.jpg

note: Jika rotasi berlawanan arah jarum jam atau counter-clockwise kita menggunakan tanda minus.

$ convert 100_2043.jpg -resize -90 gerobak_bakso2.jpg

Mudah bukan? Sebagai bagian penutup tutorial ini perhatikan kalau sumber file sumber dan file tujuan sama-sama merupakan file jpg. Apakah bisa merubah file jpg ke format lain yang didukung oleh Imagemagick seperti misalnya .png atau TIFF? Jawabnya bisa! Ini dilakukan dengan cara merubah extensi file tujuan dengan extensi yang kita ingin, semisalnya jpg ke png

$ convert 100_2042.jpg -resize 640X480 gerobak_bakso1.png

Selamat mencoba!! :)



Rotasi Clockwise


Before



After




Rotasi AntiClockwise


Before



After

Jumat, 20 November 2009

Backup Flasdisk Dengan Rsync di Ubuntu

Saya ini tipe orang yang sembrono, buktinya sejauh ini sudah 4-5 flashdisk milik saya yang hilang, terakhir kali yang jadi korban adalah fd Sandisk 2 GB . . . semoga saja fd saya yang baru Transcend 4GB tidak bernasib sama. Hal kehilangan ini membuat saya sadar kalau kebutuhan backup data dalam fd saya itu sangat penting sekali. Karena setiap kali kehilangan fd selalu saja banyak juga hilang file-2 penting.

Mau backup pake cara copy-paste jelas malas karena menjadi tidak praktis ketika jumlah file yang ada dalam fd sangat banyak, mau pake software khusus koq ya males juga, ribet rasanya. Maka dari itu saya lebih memilih sebuah tool sederhana yang bernama rsync. apa itu rsync? penjelasan sederhana rsync - a fast, versatile, remote (and local) file-copying tool, selanjutnya silahkan cari sendiri dengan googling ;)

Pertama saya membuat folder dimana isi fd nantinya akan dibackup disini. Saya membuat folder backupfd di home direktori dalam folder Documents.

$ cd /home/roland/Documents

$ mkdir backupfd

note: perintah cd untuk masuk ke folder Documents lalu perintah mkdir untuk membuat folder baru di dalam folder Documents. Jadi saya sudah punya folder tujuan backup. Selanjutnya kita masuk ke fd.

$ cd /media/Transcend

note: Transcend adalah nama fd saya sesuai dengan nama merknya. Berikutnya kita akan backup fd ke folder backupfd.

$ rsync -av /media/Transcend/ /home/roland/Documents/backupfd

note: rsync -av [path sumber backup] [path tujuan backup] cuman perintah -av ga asik, ga asik gimana? karena kita ndak bisa liat proses backup yang terjadi makanya saya menambahkan opsi -h

$ rsync -avh /media/Transcend/ /home/roland/Documents/backupfd

Ketika proses pertama kali backup, rsync akan mengkopi seluruh isi fd ke folder backupfd sedangkan proses kedua dan seterusnya rsync akan membandingkan isi fd dengan isi folder lalu hanya mengkopi isi fd yang tidak ada di folder backupfd.

Misalnya fd saya berisi 3 file txt = 1.txt 2.txt 3.txt yang oleh rsync dikopi ke backupfd... suatu ketika saya menambahkan file 4.txt ke dalam fd. Rsync akan membandingkan isi fd dengan backupfd lalu hanya mengkopi 4.txt ke dalam backupfd, enak bukan?!

Namun dikemudian hari saya menemukan sebuah masalah yaitu saya tidak ingin file-2 tertentu dalam fd terbackup.Ceritanya saya punya warnet langganan yang menggunakan Windows 7 yang tiap kali pulang dari sana selalu mendapati fd saya berisi file-2 dengan extention .lnf .inf .db dengan nama aneh yang saya curigai sebagai virus Windows (cmiiw). Tentu saja virus-2 tersebut tidak akan menginfeksi laptop saya yang menggunakan OS Ubuntu tapi saya tidak senang file-2 itu terbackup.

Intinya bagaimana membackup fd tanpa membackup juga virus-2 sialan itu. Solusinya ada dan saya senang mengucapkan terima kasih kepada Mas Mahyudding Susanto atas saran yang beliau berikan.

$ rsync -avh --exclude "*.lnk" --exclude "*.inf" --exlude "*.db /media/Transcend/ /home/roland/Documents/backupfd

note: --exclude "*.lnk" opsi ini akan membuat semua file .lnk yang ada dalam fd saya tidak dibackup. tapi bagaimana kalau ada 100 extention yang juga mau di exclude? wah bisa kram niy tangan ngetik sebanyak itu. solusinya dengan opsi --exclude-from=

Pertama saya membuat sebuah file bernama blacklist.txt di /home/roland yang isinya sebagai berikut:

*.lnk
*.ink
*.db

Setelah file blacklist.txt selesai dibuat dan disave. Saya mengubh perintah rsync menjadi

rsync -avh --exclude-from=/home/roland/blacklist.txt /media/Transcend/ /home/roland/Documents/backupfd

note: --exclude-from=/home/roland/blacklist.txt dengan ini rsync akan memeriksa file blacklist.txt untuk mengecek file extensi mana yang akan diexclude/tidak dibackup.

Tetapi kita perintah ini dijalankan ada sebuah keanehan, extensi .lnk yang ada di bagian atas list ternyata masih terbackup sedangkan .inf dan .db tidak, apa ada yang salah? Setelah coba-2 ternyata kesalahan ada di file blacklist.txt. Solusinya adalah memberi satu spasi kosong dari bagian paling atas file dengan hit enter (liat srcreenshot).




Kamis, 19 November 2009

Split dan Join File di Ubuntu

Beberapa waktu lalu kebetulan saya ingin mengirimkan sebuah file pdf yang kita sebut saja sebagai linux101.pdf kepada seorang teman. Karena teman saya itu berada di kota lain saya mengirimkannya lewat email. Sayangnya file pdf tersebut berukuran cukup besar, sekitar 13MB dan gmail membatasi file yang bisa upload tidak lebih dari 10MB/filenya. Jadi bagaimana solusinya?

Hal ini dapat diatasi dengan cara memecah file pdf tersebut menjadi beberapa bagian yang lebih kecil, dikirimkan lewat email lalu disisi lain (yaitu teman saya) file-2 tersebut akan disatukan kembali, istilahnya split & join file.

Sebelum melakukan split & join, pertama saya menempatkan file pdf tersebut di flashdisk (memudahkan saya untuk membawanya ke warnet) dalam folder belajar. Untuk memudahkan proses upload agar lebih cepat maka file pdf tersebut akan dipecah per filenya seukuran 5MB sehingga hasil akhirnya ada 3 file pecahan.

Pertama kita jalankan program terminal:

Applications - Accessories - Terminal

Kemudian masuk ke tempat dimana file linux101.pdf berada:

$ cd /media/Transcend/belajar

Note: Transcend adalah nama flashdisk saya dan belajar adalah nama folder dimana file linux101.pdf berada, gunakan perintah ls untuk mengecek isi folder belajar, perintah ini optional jadi tidak dijalankan juga tidak apa-apa.

$ ls

lalu kita akan membuat md5sum dari file pdf tersebut, gunanya untuk membandingkan file pdf sebelum di split dan file pdf setelah di join apakah identik atau tidak.

$ md5sum linux101.pdf > md5sum.txt

Note: gunakan perintah ls untuk mengecek apakah file md5sum sudah ada di folder belajar. Kalau file md5sum.txt ada di folder belajar gunakan perintah berikut untuk melihat isi file txt itu

$ cat md5sum.txt

Sekarang kita masuk kebagian utama, melakukan split file pdf.

$ split -d -b 5m linux101.pdf linux101.pdf.part

opsi 5m= 5 megabyte adalah besaran file yang diinginkan, jika kita ingin membaginya perfile= 3 megabyte maka tinggal mengganti nilai 5m menjadi 3m . . . gunakan perintah ls untuk melihat isi folder belajar. kita mendapat isinya bertambah sekitar 3 file baru.

Skenarionya berubah, katakanlah saya sudah pergi ke warnet dah mengirimkan ke-3 file pdf itu ditambah file md5sum.txt. Dan sekarang kita berperan sebagai teman saya sebut saja namanya Joni. Untuk itu saya akan menghapus file asli linux101.pdf agar memudahkan proses penyatuan kembali ke-3 file pdf tersebut.

$ rm linux101.pdf

Gunakan perintah ls untuk melihat apakah file original sudah terdelete. Nah sekarang kita siap membantu Joni melakukan join ke-3 fle pdf itu.

$ cat linux101.pdf.part00 linux101.pdf.part01 linux101.pdf.part03 > linux101.pdf

Sekali lagi gunakan perintah ls untuk melihat isi folder belajar . . sekarang ada file linux101.pdf . . . berikutnya dengan file md5sum.txt kita akan bandingkan apakah file pdf itu sebelum di split dengan file pdf setelah join identik.

$ md5sum -c md5sum.txt

Kalau hasilnya Ok! maka proses join berhasil.

Note: sebagai opsi untuk menghapus file-2 split dan file md5sum.txt bisa gunakan perintah rm

$ rm linux101.pdf.part00 linux101.pdf.part01 linux101.pdf.part03 md5sum.txt
Screenshot Terminal