Rabu, 27 Januari 2010

Night Photography . . . Bagaimana Saya Begitu Bodohnya dan Pelajarannya.




Fotografi pada malam hari merupakan tantangan bagi saya. Ini dikarenakan saya hanya berbekal sebuah kamera point n shoot ala kadarnya, Kodak C713. Tidak banyak yang bisa saya harapkan dari kamera satu ini. Kualitas foto yang diambil pada siang hari memang cukup bagus tetapi pada kondisi pencahayaan minimal seperti di dalam ruangan atau di malam hari sering kali hasilnya cukup . . . cukup mengecewakan maksudnya ;).

Namun itu bukan berarti saya berhenti mencoba-coba melakukan pemotretan pada malam hari. Saya khususnya sudah 2 kali melakukannya. Yang kedua saya sudah pernah saya posting disini. Namun kali ini saya ingin cerita percobaan pertama saya.

Kala itu malam hari, kebetulan saat itu saya pergi ke perhimpunan tengah pekan dengan membawa Kodak C713. Pengennya siy mau nyoba motret pada malam hari. Pengen nyoba modus Night-Portrait yang built-in di kamera. Siapa tau hasilnya ga jauh beda ma hasilnya para fotografer beken yang make kamera canggih punya hehehehehehe . . . Nah kesempatan itu tiba setelah acara perhimpunan selesai. Dengan naek sepeda motor saya dari jalan Thamrin berbelok masuk jalan Dr. Sutomo menuju jalan Polisi Istimewa.

Dengan tetap berada diatas sepeda motor saya mengeluarkan kamera dari dalam tas. Setelah jepret-jepret sebanyak dua kali dengan setting auto mulailah saya memotret dengan modus Night-Portrait (maksudnya untuk membandingkan nantinya). Terus terang saya ga mendapatkan hasil terbaik yang saya harapkan. Seperti saya salah pilih waktu. Tidak ada cukup banyak kendaraan yang lewat sehingga hasil yang saya harapkan juga tidak tercapai.



Namun demikian hasilnya juga tidak terlalu mengecewakan. Mayan lah untuk kamera macam gini. Yang saya pelajari dari modus Night-Portrait ini adalah lensanya terbuka untuk waktu yang cukup lama. Sial, ternyata saya ga baca manualnya. Kudunya saya pake tripod atau meletakkkan kamera pada tempat stabil. Saya malah memegangnya dengan tangan. Jelas aja sebagus apapun saya nyoba ga goyang ya tetep goyang. Pelajaran yang penting: Jangan lupakan baca manual kalau beli kamera. Baca dan baca lagi. Mengenali kamera yang digunakan itu perlu, didalamnya termasuk mengenali kelebihan dan kekuranganya, entah kita fotografer amatiran atau professional.

Selagi saya asyik-asyiknya motretnya tiba-tiba saya melihat seorang pria berseragam krem dari seberang jalan sana. Entah kenapa pria itu melambaikan tangan seperti memberikan tanda tidak/tidak boleh. Entahlah apa yang dia katakan ga jelas karena kita terpisah cukup jauh tapi sepertinya dia tidak senang kalau saya motret-motret.

Saya pandangi pria itu sebentar kemudian saya melihat sesuatu yang sangat mengejutkan. Saya melihat sebuah lambang dan sebuah bendera. Sial, sial! Ternyata saya sedang berdiri tepat diseberang jalan dari konsulat Amerika Serikat di Surabaya. Saya bener-bener lupa ga lihat-lihat dimana saya tadi berhenti untuk melakukan eksperimen memotret malam hari.

Sontak jantung saya mulai berdegup kencang. Saya tau kenapa pria itu tak senang dengan acara potret-potret saya. Pria itu adalah penjaga keamanan konsulat dan setahu saya memotret kedutaan/konsulat Amerika itu "haram". Saya pernah liat sebelumnya wartawan di jakarta "berurusan" dengan sekuriti kedutaan besar AS di Jakarta. Pake acara rampas kamera dan data dalam kamera dihapus, wuik!

Segera setelah sadar saya juga memberikan tanda tidak dan tanda menunjuk tempat konsulat dengan isyarat tangan. Maksud saya adalah memberi tau itu orang kalau saya ndak motret itu konsulat, tapi sepertinya ndak sukses dan ndak nyambung. Saya dan pria itu seperti dua orang idiot yang saling memberi isyarat tangan dari jalur jalan yang berseberangan. Saya dengan isyarat tangan ngotot ga ngambil photo konsulat sedangkan dia ga ngerti-ngerti maksud saya juga malah tetap memberi isyarat saya ndak boleh photo konsulat. Asem, saya kan ga sekalipun motret konsulat woi! Yang saya potret cuman jalan sebelah sini dan kendaraan lewat.

Terus terang saya takut juga. Saya gamau kejadian antara wartawan vs sekutiri kedutaan AS terjadi pada diri saya. Bayangin saya didatangin sekuriti yang badannya gede-gede itu. Saya diborgol terus ditahan dan diinterogasi dan kamera saya disita. Dicurigai sebagai antek teroris yang mau ngebom konsulat AS. Kan waktu itu Noordin M Top belom koit. Wah ogah ah . . .

Jadi saya memutuskan untuk segera angkat kaki dari lokasi itu. Beberapa kali saya menengok kaca spion motor saya untuk memastikan tidak seorang anggota Brimob yang disuruh ngejar saya (cukup banyak anggota Brimob yang ditugaskan menjaga konsulat). Bahkan sampai rumah pun saya masih merasa cukup cemas. Jangan-jangan saya masuk daftar orang yang diintai Densus 88 atau BIN, dikira teroris, hiiiiiii . . .

So malam itu saya mendapat dua pelajaran berharga yang harus selalu saya ingat.

Pertama, bacalah manual kamera. Ini berarti mencoba mengenali seperti apa kamera yang kita pake/miliki. Kita bisa tau fitur-fitur apa yang ada dalam kamera dan bagaimana menggunakannya. Ini juga merupakan salah satu cara mengetahui kelebihan dan kelemahannya kamera tersebut.

Pelajaran kedua adalah lakukan survey sebelum melakukan pemotretan. Ini untuk memastikan bahwa kondisi lokasi sesuai dengan apa yang saya inginkan, misalnya malam itu saya mengharapkan jalanan ramai dengan kendaraan tapi ternyata tidak. Ini berarti saya harus tahu kapan waktunya kondisinya sesuai dengan saya harapkan. Survey juga mencakup mengetahui apakah lokasi tempat kita akan melakukan pemotretan perlu ijin atau tidak. Atau apakah lokasi itu pemotretan diperbolehkan atau tidak.

Beberapa lokasi ada tanda dilarang memotret seperti hotel, tempat perbelanjaan atau beberapa obyek vital atau penting seperti instasi pemerintahan, militer, atau dalam kasus saya kedutaan/konsulat negara asing.

Sampai sekarang saya masih merasa geli mengingat kejadian itu. Bukan karena rasa takut saya waktu itu. Bukan karena saya mungkin "nyaris" ditangkap. Tapi saya merasa geli karena ada dua orang laki-laki berupaya saling memberitau maksud masing-masing di malam hari dari jalur jalan berseberangan dan ga nyambung pula. Atau sebenarnya agak nyambung dikit . . . buktinya saya "agak" ngerti maksud dia tapi dia "gamau" mengerti maksud saya. Wierd! :p


Selasa, 26 Januari 2010

Extrem Rider at Jembatan Suramadu (Ngayal mode:on)



Sebelumnya saya sudah pernah memposting photo jembatan Suramadu disini. Itu adalah photo ketika saya berjalan dari Surabaya menuju Madura sedangkan yang ini ketika saya kembali dari madura kembali ke Surabaya. Keduanya saya ambil ketika melakukan perjalanan kedua diatas jembatan bersama Priscy.

Seperti yang bisa dilihat jembatannya belum benar-benar selesai 100%. Masih ada dua crane di sisi timur kedua tiang utama jembatan. Saat itu masih masa percobaan dan belum juga diresmikan.

Anyway saya beberapa kali berhenti di jembatan ini. Bayangan saya waktu itu kalau pagar jembatannya adalah dari beton, kurang lebih kayak pagar beton median jalan tol yang tinggi itu, ternyata saya salah. Pagar jembatannya ga beda jauh ma pagar besi rumah cuman agak tebelan dikit. udah gitu anginnya mayan kenceng lagi.

Cobalah berhenti sesaat dan berdiri tepat di pagar jembatan itu (dan berharap ga ditilang sama pulis). Cobalah pegang itu pagar besi dan iseng-iseng melongok kebawah melihat air laut dibawah jembatan. Asli saya itu agak pusing sesaat, rasanya kayak naek sarang rajawali di Dufan. jadi agak pusing dan mual.

saya sebenarnya agak parno dengan ketinggian (namun demikian saya pernah naek halilintar 3 kali berturut-turut :p ) Sebenarnya bentuk pagar besinya yang bikin saya agak merasa kalau saya bisa saja terjun bebas ke laut kalau saya nyetir motornya ndak bener dikit. Apalagi kalau hembusan angin dari sisi kiri atau kanan tiba-tiba menjadi lebih kencang membuat motor jadi agak oleng. Rasanya parno banget ketika antara berusaha agar motornya stabil dan ga berjalan makin ketepi sementara anginnya makin kenceng aja menerpa badan ma motor. Mata melirik dengan cemas kearah hamparan air laut dibawah seolah-olah merasa kalau hidup saya akan berakhir dengan cara terjun bebas ke dalam selat madura dan habis dimakan ikan, huehehehehehehehehe . . . agak lebay emang tapi coba aja deh.

Makin kencang anginnya makin sip, sensasinya makin okay apalagi sambil ngebut, wuzzz-wuzzzz . . . tapi sebaiknya jangan dituruti apa yang saya bilang disini, lek benjut aku yo ora gelem tangung jawab :p

Oya sekarang kan musim hujan, seringnya belakangan ini hujan diiringi hembusan angin kencang, nah kayak seru juga tuh kalau pas hujan angin trus naek motor menebas habis jalur motor Suramadu sambil ngebut trus pake ponco jas hujan. Udah pasti jas hujan ponconya ndak ada gunanya, terbang ga karuan dihajar angin. Basah kuyup dan cuman bisa liat sepuluh meter kedepan saking ujan deres, motor zig-zag gila-gilaan karena oleng ditiup angin, ini mah namanya EXTREM!!!

NB: Ndak mungkin motor diijinkan lewat Suramadu pas hujan angin. Jembatannya sudah pasti ditutup. hehehehehehe . . . sebagai disclaimer saya ndak menganjurkan untuk menerapkan resep extrem berkendara saat cuaca buruk. Mending berhenti aja gan ampe ujannya lewat. Tapi kalau masih nekat yo sampeyan wis edan, modar yowis ben :p

Minggu, 24 Januari 2010

Dijual Notebook Dibundle Dengan Ubuntu Linux


Dell Vostro 1014

Iklan Dell di koran harian Jawa Pos tanggal 23 Januari 2010 halaman 17 menurut saya sangat menarik. Dua produk notebook Dell yaitu Dell Vostro 1014 dan Dell Vostro 1088 dibundle dengan sistem operasi Ubuntu Linux dari Canonical.

Dell sendiri boleh dikatakan hanya segelintir dari vendor komputer yang "berani" membundle notebooknya dengan sistem operasi non-windows. Tadinya produk notebook Dell dengan Ubuntu hanya tersedia di Amerika Utara, sekarang sudah sampai di Indonesia jika dilihat dari iklan ini. Jadi apa bagusnya notebook yang dijual dengan OS Non-Windows?

Pertama, itu berarti konsumen mendapatkan alternatif sistem operasi yang sejak lama di monopoli oleh Microsoft Windows. Jika kita bisa memilih merk hape yang kita inginkan, jika kita bisa memilih sendal jepit yang pas ma kaki kita, kenapa tidak dengan sistem operasi di notebook/kompie kita?

Yang kedua itu berarti adanya kompetisi antar OS. Jangan harap adanya kompetisi antara Windows dengan MacOS, itu basi dan ga akan terjadi. Sepertinya Apple dengan MacOS-nya sudah cuup senang dengan dunia kecilnya dan tidak tertarik untuk meraih user yang lebih banyak. Linux adalah kompetitornya Windows dan itu diakui oleh petinggi di Microsoft sendiri. Kompetisi itu "baik". Kalau kompetisi antar provider telephone selular bisa bikin tarif selular murah, kalau kompetisi antar vendor hape bisa bikin hape jadi lebih murah dan makin canggih, sudah pasti konsumen akan mendapat manfaat dari kompetisi antara Linux vs Windows. Jadi monopoli itu ga bagus.

Bisa jadi tidak lama lagi akan lebih banyak vendor komputer yang akan menawarkan produk mereka dibundle dengan OS Linux, tidak harus Ubuntu. Bisa jadi distro Linux lainnya seperti Fedora, OpenSuse, Mandriva, Debian, Linux Mint, Slackware atau bahkan distro Linux buatan Indonesia seperti Blangkon atau Nusantara.

Kembali ke iklan Dell. Jika diperhatikan bagian spesifikasi Dell Vostro 1014 ada setidaknya dua hal yang menarik yaitu harga notebook Dell Vostro 1014 dengan dua OS berbeda dan versioning OS.

Soal harga kita bisa melihat Vostro 1014 dengan processor Intel Core 2 Duo T5870+Ubuntu Linux= $619. Sedangkan notebook yang sama dengan processor berbeda dan OS Windows (dengan Intel Core 2 Duo T6570+Windows 7 Home Basic) dihargai $ 704. Jadi ada selisih harga $ 85.

Yang jadi pertanyaan saya kenapa selisih harganya bisa hanya $85 seolah-olah harga selisih itu hanya untuk mendapatkan notebook yang sama hanya processornya beda. Yang saya tau (dan semua orang tau) Windows itu ga murah, mahal. Sedangkan Ubuntu Linux itu free alias gratis. Yang kamu butuhkan hanyalah mendapatkan satu CD Ubuntu dan silahkan diinstal di notebook sejuta juga gada biaya lisensi sama sekali.

Jika demikian kenapa Dell Vostro 1014 dengan Ubuntu tidak bisa lebih murah lagi?

Anyway kalau ngomongin soal versioning OS. Nah Windows 7 itu hadir dengan berbagai versi mulai dari Win 7 Starter Edition sampai Win 7 Professional. Range harganya mulai dari kurang dari sejuta untuk Win 7 Starter Edition sampai kurang lebih 3 juta untuk versi Win 7 Pro. Pada intinya semuanya sama saja cuman yang membedakan antara satu versi Win 7 satu dengan lainnya adalah soal beberapa software kelengkapan saja.

Berbeda dengan Windows 7, Ubuntu Linux tidak mengenal versioning ala Windows. Ubuntu Linux hanya mengenal satu versi saja sudah lengkap isinya dengan berbagai software yang kita butuhkan jadi kalau boleh dikatakan Ubuntu itu Just Work! Kalau dengan Windows? Kita masih ngeluarin jutaan hanya untuk membuatnya Just Work!

Btw saya ga ngiklanin Dell loh, mereka ga ngasih duit ke saya buat bikin artikel ini tapi kalau Dell mau ngasih notebook gratis ma thank you lah ;). Oya satu lagi. Dibagian atas iklan itu ada tulisan seperti ini:

Windows. Hidup tanpa Batas
Dell merekomendasikan Windows 7

Pertanyaan saya adalah: berapa duit yang Microsoft bayarkan ke Dell untuk iklan yang "menyanjung" Windows 7? saya yakin pencantuman "rekomendasi" ini ga gratis, talking about the power of money :p

Yang kedua kalau yang diatas Microsoft ga bayar dell maka kenapa Dell tidak sekalian melakukan hal yang sama dengan Ubuntu Linux?

Ubuntu Linux. Linux for Human Being
Dell merekomendasikan Ubuntu Linux

Hahahahahahahahahaha . . . banyak sekali yang saya komentari dari satu iklan ini. Kalau saya punya duit dan mau beli notebook dan ditawari apakah mau dengan Ubuntu Linux atau Windows 7 maka saya milih Ubuntu deh, tapi kalau gada pilihan Ubuntu. Ya mendingan saya beli kosongan aja terus saya instal dengan Ubuntu :p











Rabu, 20 Januari 2010

Peristiwa Hantu Kaleng


Masih ingat video amatir yang menangkap gambar tuyul belum lama ini? Spooky isnt? Nah ada sebuah kejadian mistis terjadi di kamar gw belom lama ini dan berhasil saya tangkap gambarnya pake kamera.

Ketika itu saya lagi dikamar asyik ngetik di notebook. Ga jauh dari saya ada tumpukan kaleng susu kosong dari ponakan saya. Saya masih tau mau diapakan itu kaleng tapi mau saya daur-ulang dengan cara dijadikan sesuatu yang berguna misalnya kap lampu. Yah daripada dibuang kan mendingan dijadikan sesuatu, untung-untung bisa jadi duit, hehehehehehehehe . . .

Okay itu bukan bagian spookynya. Nah pas gw lagi asik ngetik tiba-tiba saya mendengar suara-suara kaleng beradu. Ketika gw noleh ke arah kaleng-kaleng itu tiba-tiba saja suaranya hilang. Dan lebih anehnya kaleng-kaleng itu masih tetap ditempatya. Saya mikir koq aneh ya ada suara kaleng beradu. Tapi ah mungkin saya salah denger kali.

Nah saya kembali lagi sibuk ngetik. 5 menit kemudian ada suara-suara kaleng beradu lagi. Saya langsung noleh ke arah tumpukan kaleng itu karena saya rasa suara deket banget. Ya suara itu saya rasa dari tumpukan kaleng. Tapi lagi-lagi ketika noleh ga ada suara. Tiba-tiba saja bulu kuduk saya berdiri dan ngerasa banget hawa dingin merambat di kulit. Hii . . . saya rasa sesuatu ga bener telah terjadi, sesuatu yang berhubungan dengan suara dan kaleng-kaleng itu.

Walaupun saya mulai merinding tapi karena suaranya dah hilang maka saya mulai mengetik lagi. Mungkin lebih baik saya mengabaikan hal aneh yang baru saja terjadi dua kali itu, mungkin saya salah denger atau apa.

Tapi lagi-lagi saya salah. Suara itu muncul lagi bahkan semakin keras saja dan ketika saya noleh, kali ini suaranya tidak hilang tapi semakin keras saja. Saya bener-bener terperanjat ketika saya melihat tiga kaleng susu kosong melayang 30cm dari lantai, saling beradu satu sama lain menimbulkan suara yang gaduh. Ketiganya melayang seolah-olah ada invisible hand yang membuat melayang dan saling beradu.

Saya tidak bisa mempercayai apa yang saya lihat waktu itu. 3 kaleng susu melayang dan beradu dan hal itu terjadi di kamar saya. Bener-bener ga bisa dpercaya. Saya ga ingat kalau rumah kami ini berhantu atau ada penghuninya . .

Ketiganya terus melayang dan beradu selama kurang lebih 30 detik kemudian ketiga berhenti beradu dan melayang statis di udara sebentar sebelum kemudian bergerak lagi. satu kaleng mulai bergerak melayang keatas satu meter diikuti kaleng kedua dan yang ketiga. Setelah berhenti di suatu titik lalu ketiga secara beriringan ketiga bergerak ke arah pintu kamar saya.

Untuk waktu semenit saya bengong saja tak tahu apa yang harus saya lakukan. Saya bener-bener panik dan takut. Badan saya bergetar saking ngeri dengan apa yang saya liat. Emang yang saya lihat bukan penampakan tapi kalau ada benda melayang tanpa sebab, itu cukup bikin loe takut setengah mati.

Disaat genting itu saya noleh ke arah meja saya. Tak sengaja saya melihat kamera disitu. Entah dorongan dari mana saya mengambil kamera digital itu, menghidupkannya dan mulai memotret kaleng-kaleng melayang itu.

Hal aneh terjadi. Setelah saya memotret kaleng-kaleng itu satu kali tiba-tiba saja ketiga kaleng itu seperti kehilangan daya terbangnya dan mulai berjatuhan satu persatu ke lantai menimbulkan suara yang sangat gaduh. Selama 5 menit saya cuman bisa bengong dengan apa yang saya lihat. Bener-bener ga bergerak atau bersuara sama sekali. Saya bener-bener syok.

Sejak kejadian malam itu saya bener-bener takut tidur dikamar saya sendiri. Saya takut kalau apa yan saya lihat nantinya tidak sekedar kaleng susu terbang tapi penampakan-penampakan yang menyeramkan lainnya. Dan sejujurnya ini adalah kisah horor picisan saya yang pertama dan terakhir, dan saya sama sekali ga tertarik untuk nulis cerita-cerita horor berikutnya. Ga mutu :p

So inilah yang terjadi, kekekekekekekekekek . . .

Saya menyalakan kamera dan meletakkannya diatas meja karena saya ga punya tripod. Triknya adalah membuat kameranya tidak bergerak dan mengambil gambar dari kaleng susu bekas dari frame yang sama.

Yang saya butuhkan adalah cukup satu buah kaleng susu bekas saja (walaupun saya punya banyak kaleng susu bekas, kalau soal kaleng susu itu beneran dalam cerita spooky diatas) lalu saya memfotonya tiga kali dengan posisi kaleng yang berbeda tapi tetap dalam frame yang sama.

Untuk menyatukan ketiga obyek kaleng susu itu saya menggunakan GIMP 2.6.6. dan Voila! 3 kaleng susu terbang!

Saya punya obsesi untuk melakukan hal sama tapi obyeknya adalah manusia. tapi bukan saya jadi modelnya tapi orang lain karena saya merasa ndak fotogenik :p Mungkin suatu hari nanti kayaknya bagus juga dijadikan tutorial GIMP.

Selasa, 19 Januari 2010

Food Vaganza Ngaco Ala Ro

Salah satu acara tipi yang cukup bermanfaat untuk ditonton adalah acara dengan judul Food Vaganza bersama Edwin Lau di MNTV. Yang saya suka dari acara ini adalah info makanan sehatnya. Acara ini biasanya berkisar dari menyoba tempat makan yang menyajikan makanan sehat lalu info bahan makanan sehat dan tak lupa masak makanan sehat tentunya semuanya dipandu oleh hostnya Edwin Lau.

So sejak saya nyadar diri tidak kurus alias ndut, saya pikir saya perlu diet yah walaupun kudu ngaku sringan jebolnya, hehehehehehehe . . . Jadi saya pikir saya pun harus makan makanan sehat at least seperti yang Edwin Lau bilang ya kudu balance.

Nah kapan hari Nyonya Rumah alias Mama saya beli Babi kecap. Nah daging babi itu kan ndak sehat (walau enak loh) lebih ga sehat dari daging sapi. Jadi saya harus membuatnya balance (meminjam istilahnya Edwin Lau) so ini yang saya lakuin dengan Babi Kecapnya.

Pertama saya rajang bawang putih 3 siung, 3 biji cabe rawit dan 3 buah tomat. Saya juga potong kecil-kecil daging babinya. Setelah memanaskan minyak goreng kurang lebih 2 sendok makan saya tumis bawang putih dan cabe rawitnya. Setelah harum saya masukin daging babinya lalu masukin cincangan tomatnya dan tak lupa kuah babi kecap dan saus tauconya. Setelah beberapa saat selesai sudah.

Nah gimana, dah balance belum ya? Kalau udah ada daging alias protein tentu ada serat ma vitaminnya alias=tomat. Ternyata tomatnya membuat daging babinya ada rasa manis-asemnya, tambah gurih dan enak menurutku.

Oya, seharusnya kalau mau sehat ya ndak makan daging babi tapi mau gimana lagi, kadung sudah saya makan, kekekekekekeke . . .enyak-enyak! :p

Minggu, 17 Januari 2010

Notebook Saya Drivelock!!! Argh . . .



Benar-benar sesuatu yang aneh terjadi pada notebook Compaq Presario 2500 saya baru-baru ini. Secara misterius harddisk notebook saya terkunci. Tiap kali saya menyalakan notebook saya harus memasukkan password drivelock dan password master HD padahal saya tidak pernah sekalipun  membuat password apapun di BIOS. Sebagai konsekuensinya HD saya tidak bisa terpakai, tidak booting OS manapun yang terinstall pada Notebook saya,  Ancen ciamik soro iki!

Sebagai upaya preventif untuk melindungi data-data saya di HD saya sudah coba berbagai LiveCD Linux. Maksud saya adalah mengambil data penting di HD lalu disimpan di flashdisk sebelum melakukan tindakan apapun terhadap HD dengan potensi merusak/menghilangkan data didalamnya. Tetapi ternyata cara ini tidak manjur. Distro Linux yang LiveCD tidak mendeteksi HD notebook jadi saya ga bisa mengaksesnya. Anehnya kalau saya menjalankan GParted, HD-nya terbaca tetapi partisi didalamnya tidak terlihat. Yang justru satu isi HD tanpa partisi.

Sepertinya kalau masalahnya ada di BIOS usaha apapun tetep ga bisa untuk mengambil data. Masalahnya setelah melakukan googling solusinya cuman satu, membawanya ke pusat servis notebook HP (Hewlett-Packard). Wah kalau itu siy kayaknya ntar dulu. Saya gatau berapa biaya untuk unlock ini dan secara saya jobless untuk dua bulan ini jadi lagi bokek niy.

Solusinya sementaranya adalah ya pake LiveCD Linux. Emang siy jadi terbatas banget, ga bisa install aplikasi yang kita butuhkan, partisi SWAP di HD ga bisa dipake karena HD-nya lock dan tergantung sepenuhnya pada flashdisk sebagai media penyimpanan.

Saat ini LiveCD yang saya pake itu Puppy Linux LiveCD yang terdapat dalam DVD yang di dapat dari majalah InfoLinux edisi . . .  LiveCD distro lighweight ini dah lengkap banget dengan macam-macam aplikasi yang juga jenisnya lightweight. Jadi ketika booting, make dah langsung bisa langsung kerja sebagai contoh artikel ini ditulis make Abiword 2.6.6. Cuman sayang banget gada GIMP  huhuhuhuhuhu . . . padahal gw butuh banget niy aplikasi satu ini. Lagi nyari MCNLiveCD saya entah kemana itu CD, keselip somewhere ditumpukan CD burning saya, doh! Saya lupa kasih title pake spidol jadi bingung yang mana tuh CD.

Anyway yang bisa saya dapat kesimpulan dari kejadian ini adalah dengan distro Linux LiveCD saya bisa melakukan backup data ketika Operating System tidak bisa diboot (walaupun dalam kasus saya ini tidak berlaku, kasus yang jarang terjadi). Dan saya masih bisa kerja walaupun dengan keterbatasan yang distro Linux LiveCD miliki.



Jumat, 15 Januari 2010

Hey, Im Kidding! Ups! . . . i mean im kiding

Setahun lalu saya melakukan salah satu perjalanan bersepeda motor terpanjang yang pernah saya lakukan yaitu bersepeda motor dari Jakarta-Bandung lalu kembali lagi ke Jakarta. Ketika pulang ke Jakarta kami bertiga menyempatkan diri untuk mampir ke air terjun Cilember di daerah Cisarua, Bogor.

Ketika hendak melanjutkan perjalanan ke Jakarta, kami membeli beberapa botol air mineral di dekat pintu gerbang air terjun Cilember. Disana saya melihat sesuatu yang menarik. Sebuah poster tertempel di salah satu cooling box minuman, poster kampanye seorang caleg daerah itu.



Bukan karena poster itu adalah poster kampanye partai politik tertentu yang membuatnya menarik. Saya pribadi netral secara politik secara langsung atau tidak langsung. Saya tidak bergabung dengan partai politik and i dont vote. Tidak juga karena caleg yang photona tertampang di poster itu, saya tidak kenal dia. Cobalah perhatikan nama calegnya dan you know what i mean ;)

His name is Kiding . . . wow! i think that was funny somehow. Saya jadi berpikir apakah orang ini suka bercanda ya? kan namanya mirip dengan kata dalam bahasa inggris yaitu Kidding=bercanda?

Anyway, bawalah selalu kamera kita karena siapa tau kita bisa mengabadikan sesuatu yang menarik dalam perjalanan kita seperti halnya yang saya tangkap dalam photo ini.

Ngomong-ngomong apakah dia terpilih ya dalam pemilu caleg tahun lalu ya? Hanya sekedar ingin tahu ;)

Kamis, 14 Januari 2010

Helarctos Malayanus Narsis



 

 

Mari berkenalan dengan sepasang beruang madu (Helarctos Malayanus) dari KBS (Kebun Binatang Surabaya). Para beruang ini "narsis" abis kalau ada banyak orang ngumpul didekat kandang mereka. Tentu mereka ga narsis karena banci photo tapi narsis karena minta "jatah" dari para pengunjung ;) jadi kalau mau melihat para beruang ini "beraksi" jangan lupa membawa sesuatu tapi saya ndak nyaranin loh, dilarang soalnya ngasih "sesaji" kepada para binatang di kebun binatang :p

Btw menurut saya, kandang para beruang madu ini tidaklah hewani, kenapa? Karena hampir semuanya beton dan semen, tiada pohon atau tanaman dalam kandang ini, beda banget ma kandang macan misalnya. Kandangnya lebih mirip panggung pertunjukkan dengan undakan-undakan. Kasian banget ngeliat beruang-2 ini, apalagi ngeliat muka mupeng mereka ketika ada pengunjung yang menggerakkan tangan mereka seolah mau melemparkan "makanan" ke mereka padahal bo'ongan. Kasian banget!

Anyway kalau you and you and you ke Surabaya, jangan lupa mampir ke KBS ya :)

Rabu, 13 Januari 2010

Gunung Batur


 Gunung Batur 01 (Download)

 
  Gunung Batur 02 (Download)


 
 Gunung Batur 03 (Download)


Gunung Batur Bali, Indonesia, merupakan salah satu obyek wisata dengan paling indah di Bali. Setiap kali ke Bali saya tidak lupa untuk mengunjunginya. Hari itu siang hari dengan cuaca yang berubah dengan cepat. Angin berhembus kencang sementara awan bergerak cepat, kadang berawan kadang cerah. Kadang gerimis kadang panas menyengat. Sebenarnya kondisinya kurang ideal untuk mendapat hasilnya photo yang maksimal. Sebagai hasilnya langit selalu over-exposure. Agak mengecewakan memang hasilnya.

Anyway sepertinya setelah letusan tahun 2000 lalu, sedikit demi sedikit daerah gersang akibat terjangan lahar panas mulai ditumbuhi oleh tumbuhan hijau. Nice!

Senin, 11 Januari 2010

One Afternoon, Surabaya Sky


 Suatu sore tidak jauh dari kampus UK Petra Surabaya. Saat itu saya memang sengaja hunting langit sore yang berawan. Ga mudah mendapat momen itu karena banyak halangan berupa atap rumah, atap gedung, pohon dan kabel listrik beserta tiangnya.

Photo ini saya crop dengan skala 16:9 (widescreen) dan melalui sedikit photo processing dengan GIMP 2.6.6 hasilnya cukup memuaskan.

Sabtu, 09 Januari 2010

Di Suatu Sudut Jalan



Ketika dalam perjalanan pulang dari kantor Telkom di Jalan Rajawali iseng-iseng saya muter-muter sebentar di daerah pasar Pabean. Seperti biasa dareah itu ramai dengan aktifitas perdagangan. Para kuli sibuk menaikkan atau menurunkan barang ke truk, pick-up dan mobil box. Bahkan di sabtu siang itu sebagian besar toko masih buka dan sibuk.

Di salah satu sudut jalan saya melihat bangunan tua ini. Tampaknya belum mengalami perubahan bentuk wajah, mungkin sejak pertama kali dibangun. Bangunan ini lebih mirip gudang daripada sebuah hunian tempat tinggal, tapi itu bukan sesuatu yang mengherankan karena memang sejak jaman Belanda dulu daerah ini memang terkenal sebagai daerah niaga dan pergudangan (fungsinya tetap sama sampai hari ini).




Tua, suram, tidak terawat, tidak berfungsi itulah kesan yang saya tangkap ketika memperhatikannya. Walau begitu saya pikir bangunan ini pantas saya abadikan dengan kamera dan ternyata demikian hasilnya, setidaknya itu menurutu. Saya suka bagiannya yang berbahan kayu dan warnanya . . . seperti pintu, jendela dan balkonnya merah kusam. Palang besi berarat di pintu dan di jendelan menambah kesan tempo dulu.




Download Photo 01
Download Photo 02
Download Photo 03

Rusted Bike


Lokasi:  Seberang Rumah

Ketika saya keluar rumah kemarin sore, saya melihat sepeda berkarat ini terparkir di seberang jalan dari rumahku. Entah siapa pemiliknya tapi setelah beberapa saat mengamati tiba-tiba saja saya punya ide untuk memotretnya. Saya pikir sepeda mountain bike ini cukup bagus untuk dipotret. Jadi saya kembali ke rumah, mengambil kamera Kodak C713 dan mulai memotretnya beberapa kali dari berbagai sudut.

Seperti bisa dilihat sepeda ini sudah berkarat dimana-mana, entah itu stang, rangka, velg dan jerujinya. Yang cukup unik buat saya adalah sadelnya itu. Sadelnya bukan sadel untuk sepeda jenis mountain bike tapi sadel yang biasa kita lihat terpasang di sepeda kebo.

Oya! Disepeda ini ada tulisan besar di salah satu bagian rangka, disana tertulis "Mountain Gold". Well kayaknya tulisan itu harus sedikit direvisi kalau melihat kondisi sepedanya, dari "Mountain Gold" menjadi "Mountain Rust" ;)




Download

Jumat, 08 Januari 2010

The Exhibition

Ini kali pertama saya pergi ke Art Galeri di House of Sampoerna untuk menghadiri pembukaan pameran karya seorang pelukis Lini Natalini Widhiasi (thn 2008). Jalan menuju ke ruang pamer ditata apik sedemikian rupa ditambah hiburan berupa musik klasik oleh 3 orang pemain biola dan seorang pemain cello membuat suasana terasa romantis.

Anyway banyak hasil photo yang pameran ini yang "gagal". Sampai waktu itu saya masih harus banyak belajar bagaimana caranya memotret di malam hari (sebenarnya sampai hari masih juga belajar). Pilihanya cukup sulit karena menggunakan lampu flash akan merusak suasana photo yang dihasilkan sedangkan kalau tanpa lampu flash sering kali obyek photona jadi dobel. So ini dia beberapa photo yang saya anggap sukses.










Kamis, 07 Januari 2010

Jalan Panggung, Oud Surabaia


Lokasi: Jalan Panggung, Surabaya



Jalan Panggung, Surabaya. Antara bau parfum, terasi, ikan asin dan ikan segar, dan sampah bercampur baur dalam hiruk-pikuk keramaian aktifitas perdagangan dan pergudangan. Pada saat itu siang hari dimana aktifitas keramaian menurun sebelum mulai ramai kembali menjelang sore.

Download

Rabu, 06 Januari 2010

Bunga Anggrek

Lokasi: Rumah Tetangga

Photo bunga ini kalau dunia fotografi disebut photo macro (cmiiw). Tadinya saya agak bingung menentukan obyek utamanya karena kelopak bunganya ada dua dan jaraknya agak berjauhan. Jadi saya putuskan keduanya saja jadi fokus utama walau akhirnya fokusnya jadi terpecah.

Tidak seperti photo dalam artikel sebelumnya, photo ini "cukup" sukses. Efek macro yang diinginkan benar-benar dapet. Kelopak bunga bener-bener muncul keluar sedangkan yang lain tampak kabur/ tidak fokus, not bad lah hasil kamera Kodak C713 ini. Jadi kalau dipake jadi wallpaper kompie atau dicetak sudah bagus.

Anyway sepertinya saya masih tetep belum merasa cukup jadi Sekali lagi GIMP beraksi. Kalau dibandingkan photo-photo yang saya upload ke blog ini sepertinya saya punya kebiasaan membuat photo-2 itu menjadi "sedikit" lebih gelap, kenapa ya? ;)

Download

Edit Photo Bunga Anggrek Dengan GIMP

Saya suka menggunakan software editing untuk memberi sentuhan pada photo yang dihasilkan oleh kamera digital Kodak C713. Mengubah photo yang tampak biasa-biasa saja menjadi sesuatu yang luar biasa (setidaknya menurut saya sendiri). Seperti halnya photo bunga anggrek yang saya miliki ini tampak biasa-biasa saja. Saya sendiri ga yakin mau mencetaknya atau setidaknya menjadikannya sebagai wallpaper di desktop kompie.

Saya menggunakan software editing GIMP untuk melakukan "retouch" pada photo anggrek ini. Teknik yang digunakan adalah teknik yang sama untuk membuat efek lomografi dengan sedikit modifikasi disana-sini. Yang ingin saya dicapai dari "retouch ini adalah membuat bunganya menjadi point of interest (cmiiw dengan istilah ini).

Jadi kalau tertarik dengan photo bunga anggrek, bisa mendownloadnya di devianart dengan resolusi 1024X786. Btw Saya dengan senang hati menerima saran dan kritiknya sehubungan photo ini ;)

Before


After

Selasa, 05 Januari 2010

Night Photography


Lokasi: Galaxy Mall, Surabaya
Kodak C713


Galaxy Mall pada malam hari. Menggunakan kamera point n shoot seperti Kodak C713 untuk pemotretan dengan cahaya minimal seperti pada malam hari bukan perkara mudah. Untuk penggunaan settingan otomatis bawaan kamera untuk pemotretan malam setidaknya kita butuh tripod karena lensa akan terbuka untuk waktu lama sehingga kamera tidak boleh goyang.

Karena saya tidak punya tripod maka berikut trik yang saya pake di kamera Kodak C713.

Pertama kamera saya setting tanpa flash. kedua saya menggunakan timer 2 detik, ini dilakukan karena sering kali ketika kita menekan tombol shutter - kamera goyang sehingga hasil photona akan blur. 2 detik adalah waktu saya butuhkan untuk membuat kamera dalam posisi tidak bergerak.

Oya dengan sedikit trik yang biasa dipake untuk efek lomography pada GIMP 2.6.6. hasil photona no bad lah untuk kamera sekelas Kodak C713.

Senin, 04 Januari 2010

Jembatan Suramadu



Lokasi: Jembatan Suramadu

Kodak C713



Kokoh menjulang tinggi ke angkasa, tiang beton ini adalah satu dari dua tiang utama jembatan Suramadu. Langit sangat cerah menjelang tengah hari dengan hembusan angin yang tidak terlalu kencang terasa saat melintas dengan sepeda motor. Banyak orang menyempatkan diri untuk berhenti untuk sekedar mengagumi jembatan dan tak lupa memotretnya. Jembatan ini hanya 5 kilometer dari rumah, 5 kilometer panjang jembatan itu sendiri dan hanya butuh 15 menit untuk sampai ke pulau Madura.

Minggu, 03 Januari 2010

Melengkapi XP yang Terabaikan




Menggunakan MCNLive LiveCD itu menyenangkan dan sementara waktu dapat menggantikan Ubuntu saya yang lagi error (baca tulisan saya sebelumnya). Namun MCNLive memiliki satu elemen yang kurang yaitu karena medianya adalah CD jadi tidak mungkin ditambahkan aplikasi baru seperti Wine. Ya saya lagi butuh Wine karena Watchtower Library 2008 itu hanya jalan di Windows. Karena keterbatasan itu dengan agak enggan saya mulai lagi menggunakan Win XP Pro yang lama terabaikan, diam disuatu sudut dalam HD notebook Compaq.

Sepertinya mungkin sudah hampir satu tahun lalu saya booting ke Win XP. Setelah instal ulang XP lalu saya instalkan OpenOffice 3.1 dan software suite bawaan scanner CanoScan N640P ex dan setelah itu saya tinggalkan sampai akhirnya CD Watchtower Library 2008 edisi Bahasa Indonesia datang. Wtlib 2008 saya instalkan ke Win XP dan sekali lagi saya abaikan untuk waktu lama.

Karena sekarang saya make Win XP lagi makanya saya harus melengkapinya dengan beberapa sofitware yang saya butuhkan. Sempat terlihat oleh saya satu keping CD berisi MS Office 2003 dari koleksi CD burningan, sangat menggoda untuk di install tapi tidak. Saya memilih OpenOffice daripada pake Office 2003 bajakan. Kalau ga salah saya juga punya Photoshop 7 tapi lagi-lagi saya memilih GIMP karena Photoshop 7-nya bajakan juga.

Setelah ubek-ubek koleksi installer software, saya menemukan beberapa yang berguna bagi saya seperti Lightscreen untuk mengambil gambar screenshot. Ada Mozilla Firefox 3.0.8 untuk menggantikan peran IE 6 yang sering kali payah soal rendering file html dan tidak punya fitur tabs. VLC Media Player untuk nonton film VCD atau DVD, Winamp 5 untuk memainkan koleksi mp3. Lalu ada Adobe Reader 7 untuk baca-baca koleksi buku dan majalah dalam bentuk format pdf dan terakhir adalah  GIMP 2.6.6 untuk image editing.

Seperti yang bisa dilihat diatas, saya berupaya sebisanya menggunakan software yang bukan bajakan. Ada banyak alternatifnya diluar sana. 4 software merupakan software berbasis FOSS (Free/Open Source Software) seperti OpenOffice, Mozilla Firefox, VLC, dan GIMP.  Sisanya adalah software free (tapi tidak open) seperti Adobe Reader dan Winamp dan jangan lupa software legal seperti Suite bawaan scanner dan kamera. Semoga Ubuntu saya cepat dapat solusinya jadi saya bisa balik menggunakannya. :)

Sabtu, 02 Januari 2010

FCM #32 is Out Now



Fullcirclemagazine # 32 is out now! silahkan download majalahnya disini (download).

Apa yang menarik buat saya di edisi FCM # 32 kali ini?

Pertama adalah mendownload web browser Google Chrome (p13-14) lalu menginstallnya di Ubuntu. GChrome adalah web browser keluaran Google yang sangat dinantikan versi Linux, sekarang sudah keluar.

Kedua adalah offline package install di Ubuntu (p14-16). Walaupun akses internet sudah menyebar dimana-mana namun demikian masih banyak orang yang tidak mempunyai akses internet di rumah. Tip yang ditulis Chris Oliver ini cocok banget buat mereka yang mengandalkan akses internet diluar rumah seperti warnet untuk mendapatkan aplikasi yang mereka inginkan dari repository Ubuntu.

Ketiga adalah bagian My Story (p19-22) dimana kita bisa membaca kisah seorang guru yang menggunakan Xubuntu (varian Ubuntu dengan Desktop Environment XFCE) untuk menunjang tugasnya membantu anak-anak dengan autisme. Atau kisah seorang ibu rumah tangga yang sukses memanage komputer dengan Ubuntu untuk suaminya, hey ini menarik sekali karena konon katanya Linux itu hanya untuk geek. Kalau ibu rumah tangga bisa, kita juga bisa ;)

Keempat adalah rubrik Review (p25-26). Sepertinya si penulis, Lucas Westermann sama-sama suka menggunakan MOC (music on console) sama seperti saya. Reviewnya soal MPD sangat menarik sekali karena MPD sepertinya jauh lebih canggih dari pada MOC tetapi tetap irit resource. Sayang Ubuntu saya masih trouble, kalau engga sudah saya coba dan bikin review sendiri di blog ini :)

Masih banyak artikel menarik di FCM #32 ini seperti instalasi server, atau seri menggunakan terminal, Ubuntu game bagi yang suka game- bagian ini meriview game. Dibagian My Desktop ada orang Indonesia yang kirim gambar screenshot desktop kompie dia. Ga mungkin salah tebak karena namanya  Willy Permana ;)

Selain artikel-artikel diatas, masih ada yang lainnya. jadi cepatan gih download majalahnya :)

Jumat, 01 Januari 2010

Dengan MCNLive, LiveCD Saat Darurat.

Screenshot MCNLive

Saya baru saja kemarin mengalami masalah dengan OS Ubuntu saya. Secara tiba-tiba ketika saya menancap flashdisk ke usb notebook, Ubuntu menolak me-mount fd dengan error message sesuatu tentang mhal. Yang kedua ketika saya logout dari Blackbox (saya pake Window Manager ini diatas Ubuntu) tiba-tiba saya dapat pesan error kedua. X tidak mau jalan. Maka saya restart notebooknya untuk kemudian booting ulang ke Ubuntu (notebooknya saya dual-boot dengan Win XP). Lagi-lagi saya mendapatkan pesan error, saya membaca tulisan kernel panic dan Ubuntu gagal booting. Ini sudah diluar kemampuan saya untuk mengatasinya.

Sementara solusinya dicarikan saya masih tetap butuh notebook itu. Setelah Ubuntu gagal booting sepertinya Win XP adalah pilihan berikutnya. Entah bagaimana koq rasanya saya enggan sekali menggunakannya. Sepertinya saya sudah sedemikian rupa terbiasa dengan Linux dan merasa nyaman denganya.

Pilihan berikutnya ya make OS Linux yang ada LiveCD-nya. LiveCD itu simple-nya seperti menjalankan OS dari media CD, jadi ga perlu terlebih dahulu di instal di HD. Setelah ubek-ubek koleksi cd, saya menemukan satu CD berisi MCNLive yag dulu pernah iseng-iseng saya coba. Uniknya MCNLive itu turunan dari distro Linux kedua yang saya suka selain Ubuntu yaitu Mandriva dengan KDE sebagai desktop environment defaultnya.

Proses booting dari CD terbilang cukup cepat apalagi jika dibandingkan dengan LiveCD-nya Ubuntu. Tidak perlu login di MCNLIve, jadi kita langsung masuk desktopnya yang menggunakan KDE versi 3.5. Yang saya cukup perhatikan adalah panel milik KDE, sepertinya mengingatan saya dengan panelnya Windows 7. Dulu konon katanya KDE "meniru" Windows tapi kemudian mereka mengembangan style sendiri. Sekarang koq panel Win 7 jadi seperti panelnya KDE?

Anyway, untuk sementara kebutuhan saya tercukupi oleh MCNLIve ini. Setidaknya saya bisa ngetik pake KWrite dan bisa ngedit gambar pake GIMP 2.3 sampai masalah Ubuntu teratasi atau . . . instal ulang, hehehehehehehehehe . . . LiveCD emang Okay!