Selasa, 30 Desember 2008

Akhir Tahun


Tinggal sehari lagi lalu tahun baru 2009, kalau melihat ke belakang sepertinya sepanjang tahun cukup adem ayem, tetapi akhirnya agak kurang menyenangkan karena suatu masalah muncul dan sepertinya akan berakhir menjadi masalah hukum. Jika saja masalah itu adalah masalah pribadiku tentu bukan menjadi masalah tetapi konflik yang terjadi jauh di Jakarta memaksa aku pun jadi ikut di dalamnya.

Tahun ini menandakan tahun keduaku (lebih tepatnya bulan Desember ini) menggunakan Linux atau lebih tepatnya Ubuntu Linux. Untuk pertama kalinya aku menggunakan Ubuntu versi Long Term Support yaitu Ubuntu 8.04 Hardy Heron. Tentu saja karena aku ga punya koneksi internet dirumah LTS ini agak mubazir tapi itu gapapa karena Ubuntu sendiri selalu tepat waktu merilis OS mereka setiap 6 bulan sekali. Saat ini aku menikmati menggunakan Ubuntu 8.10 Intrepid Ibex.

Tahun ini juga aku berbelanja secara online. Pembelian pertamaku adalah sebuah kaos Ubuntu yang aku beli dari toko-baliwae.com. Selanjutnya gw beli beberapa CD dan juga DVD repositori Ubuntu 8.10 dari tokokuonline.com. Khusus untuk toko-baliwae.com karena berada di bali aku pake sistem transfer via ATM BCA itu karena toko-baliwae.com tidak ada rekening di Bank Niaga. Sedangkan di tokokuonline dilakukan secara offline. Itu karena pemiliknya berada di Suarabaya.

Secara rohani, tahun ini sepertinya aku ga terlalu bagus. Selain gagal baptis tahun ini, berhimpun pun agaknya makin sering bolong-bolong, tetapi aku menikmati tugas-tugas sekolah Teokratis tahun ini. Pada penugasan terakhir aku datang terlambat, persiapan kurang bagus, dan merasa akan gagal kali ini. Diatas mimbar aku mengingat semua nasehat kotbah yang aku dengar dan mencoba mempraktekknya sebaik mungkin dan setenang mungkin. Kayaknya ga terlalu sukses tetapi saudara-saudari di sidang memberikan apresiasi yang bagus terlebih tanpa sadar ternyata ada sepasang suami-istri dengan nama yang sering aku dengar kebetulan berhimpun di sidang. Pujian yang tidak disangka-sangka dan membesarkan hati, tahun depan aku akan lebih baik lagi.

Tahun ini memang aku gagal baptis, ada beberapa hal yang meyebabkan hal itu terjadi tapi aku gamau membaginya disini. Tahun 2009 aku ada rencana baptis, tapi sayang kejadian baru-baru kemungkinan agak mengundurkan rencana baptis pas KD, tetap baptis tapi mungkin sedikit diundur, well . . .kita lihat saja nanti. Mohon doanya ya . . . .

Untuk kesekian kalinya kami sekeluarga pergi berlibur ke Bali. Sekali lagi tidak direncanakan baik-baik jauh-jauh hari semuanya terjadi cukup mendadak. Mobil kami yang sudah uzur itu kali ini sedang membutuhkan restorasi yang cukup besar dan masalah di koil. Yang terutama tentunya koil, karena kalau sudah panas pasti mobilnya mogok . . . so kali ini kami pergi ke Bali secara bonek mania. Untuk menjaga mobilnya ga terlalu bermasalah dan ndak ganggu kita punya happy plan di Bali, setiba di hotel langsung saja kita sewa sepeda motor. Jadi kemana-mana pasti naik motor dan tidak mobil. Secara kami di Bali pas lebaran tentu Bali pas rame-ramenya pastinya ga bijaksana jalan-jalan kemana-mana pake mobil apalagi kalo nginap di daerah Kuta.

Selain masalah di mobil tadi, masalah akomodasi juga menjadi masalah besar!!! Usaha mendapatkan kamar hotel dengan waktu yang mepet banget sangatlah tidak bijaksana. Menelepon hotel-hotel yang pernah kami inapi tidak ada hasilnya demikian pula dengan booking lewat internet. Jadi seperti perginya kami naik mobil tadi, datang ke Bali pun kami gatau mo nginap dimana, pokoknya dateng dulu, ntar nyarinya . . . .Sedap!!! :p Untungnya kami dapat kamar hotel sehari setibanya kami di daerah Legian. Dengan bantuan saudara Gersom alias Soni Blacky kita pun dapat kamar untuk 2 hari berikutny, thx bro!!

Yang terakhir sangat tidak menyenangkan. Secara tiba-tiba ada yang memberitahu kalau di Jakarta ada masalah. Karena yang di Jakarta telah melakukan suatu well . . . suatu kebodohan yang tak perlu dilakukan ditambah lagi tuntutan kompensasi yang tidak masuk akal makanya aku dikirim ke Jakarta untuk meyelesaikan masalahnya. Ketika sampai di Jakarta langsung saja aku memeriksa fakta-faktanya, mencari tahu versi dari kedua belah pihak, dan kemungkinan adanya saksi. Ternyata kasus ini sepele saja tetapi karena ada surat pernyataan bermeterai sepertinya masalah ini akan bisa bikin runyam.

Setelah berkonsultasi dengan dua orang pengacara aku mengambil kesimpulan bahwa kompensasi tidak perlu dibayarkan, tidak ada kasus, jadi kami menunggu apakah pihak kedua hanya mengancam saja atau serius dengan tuntutannya. Sayangnya mereka cukup serius dengan memberikan surat peringatan. Buatku siy mau sampai ujung duniapun akan diladeni. Jika kita tidak salah kenapa harus takut.

Jadi tahun depan sekali lagi tahun depan aku akan ke Jakarta, masih tidak tau sampai seserius apakah mereka itu tapi kalau pun mereka melangkah lebih jauh lagi buatku adalah bukti kebodohan mereka. Mreka sudah melakukan banyak sekali kesalahan yang bisa dituntut balik jika kami mau dan seharusnya masalahnya selesai ketika perusahaan memberikan sanksi. Tapi sepertinya mereka menginginkan lebih dari yang seharusnya mereka dapatkan entah karena ketidaktahuan atau memang sengaja mengambil keuntungan yang tidak seharusnya. Lets see.

So ini sedikit catatan tahun ini dari ro ;))