Senin, 28 Juli 2008

Nge-Busway Di Jogjakarta

Salah satu pemandangan menarik di Jogja setelah trakir 3 tahun lalu ke sana adalah Halte Bus-nya. Yup bukan kerajinannya atau Istananya atau tempat-tempat wisatanya tapi halte bus, kenapa menarik? Pertama karena bentuk haltenya mirip banget dengan halte bus TransJakarta atau yang kita kenal dengan nama Busway. Pasti bus-nya pun kudunya sama dengan busway karena platformnya tinggi. Tap jang harap bus-nya segede di Jakarta, yang disini bus-nya kecil, maklumlah Jogja kan kotanya lebih kecil bahkan dari Surabaya.



Waktu berhimpun di Sidang Bantul hari kamis 24 Juli lalu, ada yang bilang kalo kita naik bus TransJogja (ini nama resminya dan mirip nama resmi Busway kan?) dan kita ga turun-turun dari dari bus maka kita bisa keliling kota Jogjakarta hanya dengan 3 ribu sak puasnya, menarik bukan?

Keesokkan harinya setelah muter-muter jalan kaki dari Keraton trus ke Malioboro, gw iseng-iseng mo nyoba Transjogja. Gw naik di halte Kepatihan, salah satu dari tiga halte yang ada di sepanjang Malioboro mulai dari Hotel Garuda dipertigaan Jln Pasar Kembang- Malioboro samapi benteng Vredeburg. Dari sana bus berbelok ke jalan P. Senopati trus lurus lewat Jln. Sultan Agung-Jln. Kusumanegara dan berbelok ke utara Jln. Janti.



Setelah berbelok masuk Jln. Laksda Adisucipto kita masuk sebentar ke dalam area Bandara Adisucipto, disana ada halte TransJogjanya dan kembali ke Jln. Laksda Adusucipto untuk berjalan ke arah timur. Gw pikir ga lama lagi bus-nya akan berbelok ke utara untuk memutar trus kembali ke Malioboro eh ternyata bus-nya jalan terus dan terus ke arah Solo, wah apa aku tadi salah baca peta di halte ya?!. Makin lama koq kayaknya bus-nya ga ada rencana balik ke Jogja ya, wah gw jadi panik niy . . .gimana kalo gw bablas sampe Solo, weleh jam berapa gw balik Jogja niy, bisa berabe. . .

dah panik ginih, iseng gw tanya ma kondekturnya . . . Mas niy bus muter baliknya dimana yah? . . .Dan Mas-nya bilang kalo kita balik di Prambanan . . .Phew lega deh, gw kira pe Solo, hahahahahahaha . . .



Setelah berhenti sebentar di Halte Prambanan, nah niy halte ada di seberang jalan dari Komplek Candi Prambanan, jadi. . . .kalo kamu nginap di Jogja dan pengen ke Prambanan dengan transport murah meriah, yah cobalah TransJogja ini ;) Trus bus-nya balik ke Jogja, kembali ke Jln. Laksda Adisucipto tapi seperti tadi mampir dulu di Bandara.

Setelah bandara, bus Trans Jogja semakin penuh, sekarang waktunya hampir jam 3 sore, bererati perjalanannya bakal sebentar lagi selesai. Dari Jln. Laksda Adisucipto terus lurus ke arah barat melewati Jln. Solo (Urip Sumoharjo) lalu Jln. Jenderal Sudirman kemudian berbelok ke Selatan masuk Jln. Malioboro yang di utara Stasiun Toegoe lalu ga lama kemudian sampe deh di Jln. Malioboro yang kita kenal dengan pusat penjualan suvenir. Gw turun di Halte Benteng Vredeburg, itu halte setelah halte Kepatihan yang gw tadi naik pertama kali.

Yah selesai deh perjalanan gw naik bus Trandjogja, ok juga loh . . .coba deh! :) Yang menarik selain bus bersih, trus ber-AC (walaoupun ga dingin siy tapi sejuk) adalah cukup tepat waktu, itu juga ga asal loh. Kalo kamu perhatkan kondekturnya selalu bawa lembar catatan yang dia isi tiap kali berhenti di sebuah halte. Itu adalah catatan waktu tiap kali berhenti di Halte jadi mereka tau apakah mereka terlalu cepat atau terlambat sampai halte itu. Kalo kecepatan mereka kudu berhenti agak lama tapi kalo lambat mereka agak ngebut ke halte berikutnya.



Bagaimana kalo kita saking asyiknya sampai lupa mau turun dimana? Jangan kuatir tip mau berhenti di sebuah halte, si kondekturnya akan kasih pengumuman. Kita akan segera samapai di Halte . . . .bagi para penumpang yang akan turun dan melanjutkan perjalan ke . . . silahkan mempersiapkan diri, jangan lupa baeang bawaannya jangan sampai tertinggal, terima kasih.

Nah itu kira-kira yang akan disampaikan ma kondekturnya. Jam operasi Transjogja mulai 5.30 pagi sampe jam 21.30 malam. Oya lupa bilang sedikit. Rute yang aku ambil tu rute A1, masih ada rute lain kalo mo dicoba. Trus ga seperti di Jakarta, disini ga perlu jalur khusus seperti Busway. Kapan yah Surabaya ada yang kayak ginian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar