Senin, 29 Juni 2009

Ubuntu Saya Dimuat di Majalah International . . . Woohoooo!!!

Rasanya hari ini saya merasa senangnya bukan main! Pertama akhirnya majalah Fullcirclemagazine edisi 26 muncul juga dan segera saya download dari websitenya. Edisi 26 ini telat muncul dari jadual yang seharusnya tanggal 26 Juni beberapa hari yang lalu dan baru hari ini tanggal 29 Juni muncul. Mungkin karena proyek ini adalah proyek volunter makanya kalau dikit-dikit telat kayaknya ga masalah.

Majalah Fullcirclemagazine ini adalah majalah khusus membahas seputar sistem operasi Linux distribusi Ubuntu, termasuk di dalamnya semua turunan Ubuntu seperti Kubuntu, Xubuntu, Mint, dll. Selain Infolinux yang merupakan majalah cetak dari Indonesia, Fullcirclemagazine saya gunakan sebagai referensi segala sesuatu yang berhubungan dengan Linux dan khususnya Ubuntu.

Anyway suatu hal yang sangat mengejutkan adalah ternyata kiriman screenshot+penjelasan soal desktop notebook Compaq Presario 2500 yang saya kirim beberapa bulan lalu dimuat!!! Wow keren

Kalau ga salah sekitar awal bulan Maret 2009 kemarin iseng-iseng saya ambil screenshoot gambar desktop notebook yang saya sudah atur sedemikian rupa. Untuk mempercantik tampilan dekstop saya pasang 3 widget dari Screenlets plus saya jalankan Watchtower Library edisi 2006. Dengan menambahkan sedikit cerita soal desktop saya tadi kemudian hasilnya saya kirimkan ke majalah Fullcircle dengan harapan akan dimuat pada edisi 23 bulan Maret pada bagian My Desktop dimana para reader Fullcircle nunjukkin tampilan dekstop komputer atau notebook mereka.

Namun sayang ketika edisi ke-23 Fullcircle keluar ternyata kiriman saya ga dimuat. Rasanya agak kecewa tapi mungkin tampilan dan cerita saya kurang bagus sehingga pihak Fullcircle berpikir apa yang saya kirim kurang layak tampil demikian yang saya pkir waktu itu. Jadi sejak itu saya dah ga mimpi kiriman saya itu bakalan dimuat sampai tadi pagi.

Biasanya untuk pertama kali saya ga terlalu banyak baca, hanya artikel yang ringan-ringan saja dan sampailah saya dibagian My Desktop. Ada 4 screenshot yang ditampilkan, untuk yang pertama saya lihat adalah screenshot desktop punya orang Indonesia karena nama pengirimnya adalah Bimo Wijayanto . . . indonesia bangetkan?! Nah waktu liat screenshot yang terakhir kayaknya saya pernah liat itu sebelumnya tapi saya lupa dimana liatnya. Dan ketika saya liat nama pengirimnya adalah Roland Ruben . . loh itu kan nama saya!!! Setelah saya lihat baik-baik screenshot ma ceritanya barulah saya sadar itu kan yang saya kirim bulan maret lalu?! Wah jadi dimuat juga . . Woohooooo . . .

Mimpi apa ya saya tadi malam koq akhirnya termuat juga . . . jadi pengen ngirim lagi tapi tentu saja bukan untuk bagian My Desktop tapi bagian yang lain, cuman masih ga pede ma bahasa Inggrisku yang pas-pasan.


Sabtu, 27 Juni 2009

100 Malware Terganas Yang Tidak Perlu Saya Kuatirkan

Serangan malware kian menggila. Ada begitu banyak jenis malware yang mengintai dan siap menyerang pengguna komputer. Itu sepenggal kalimat pembuka dari artikel Ini Dia Daftar 100 Malware Terganas yang saya baca di detikinet.com. Jika anda menggunakan komputer mungkin ini peringatan yang perlu diwaspadai, tapi saya koq tidak merasa terancam sama sekali.

Isi artikelnya singkat banget, hanya penjelasan kalau daftar ini merupakan malware yang beredar di Indonesia dalam kurun waktu satu minggu dari tanggal 18 – 25 Juni 2009 yang merupakan laporan dari Kapersky Lab dan selebihnya daftar 100 malware. Ada beberapa hal yang saya anggap menarik dari 100 malware yang disebutkan dalam artikel ini.

Pertama adalah 100 malware dalam waktu satu minggu. Itu berarti ada 14.2 malware baru yang muncul tiap hari (CMIIW) itu jumlah yang besar apalagi jika dihubungkan dengan fakta kedua yang saya dapati dari daftar itu. Dari malware pertama sampai malware keseratus kesemuanya adalah malware Windows. Kenapa saya bisa bilang itu malware Windows? Perhatikan bahwa semua nama malware itu ada win32. Jadi boleh saya simpulkan bahwa para pengguna sistem operasi Windowslah yang patut was-was dengan fakta ini sedangkan pengguna komputer dengan sistem operasi non Windows seperti Linux atau Mac tak perlu khawatir.

Menurut saya judul artikel ini kurang tepat, yang akurat seharusnya menjadi “Ini Dia Daftar 100 Malware Windows Terganas!”. Ini adalah satu alasan kenapa saya migrasi ke sistem operasi Linux karena saya tidak perlu kuatir soal malware, sesuatu yang tidak penting untuk diurus atau dikuatirkan.

Rabu, 24 Juni 2009

Game Review: Mari Bermain Slingshot

Baru dua hari ini gw nemu game yang menarik dari repo Ubuntu, namanya Slingshot. Game ini sebenarnya game yang sederhana, mudah dimainkan, dan dapat dimainkan oleh 2 orang. Inti game Slingshot adalah 2 pesawat luar angkasa berusaha saling menghancurkan dengan saling meluncurkan roket ke arah lawan namun bukan tanpa rintangan. Diantara kedua pesawat yang saling bermusuhan tersebut terdapat beberapa rintangan berupa planet dengan berbagai ukuran dan kekuatan gravitasinya. Sama seperti waktu kita belajar di sekolah dulu, semakin besar obyek planet maka semakin besar pula gaya gravitasinya.



Karena terhalang oleh planet-planet yang bertebaran diantara kedua pesawat maka setiap pihak kudu memanfaatkan gaya gravitasi planet yang ada untuk memandu jalur roket. Ada tiga hal yang perlu diperhatikan, pertama arah tembakan, kedua kekuatan tembakan roket, dan ketiga kemungkinan gaya gravitasi planet yang dapat merubah jalur roket. Untuk membuat game ini menjadi sulit, kita dapat membuat planet tertentu menjadi invisible alias ga keliatan kecuali efek gaya gravitasi ketika menembakkan roket. Hati-hati kalau menembak, karena kalau tidak malah roket yang kita luncurkan malah kembali ke tuannya, efek gravitasi planet malah membuat jalur lintasan roket berbentuk seperti jalur lintasan bumerang dan kalau dah gitu yah tamat deh riwayatnya.

Yang agak kurang dari game ini yaitu ga bisa save game yang sedang dimainkan, gada sound, dan ga bisa full screen, mungkin versi selanjutnya akan ada perbaikan untuk itu. Kalau soal memainkan game sangat mudah sekali, hanya beberapa menit kita dah dapat menguasainya . . .grafiknya juga cukup bagus. Untuk info lebih jauh klik aja www.slingshot-game.org

Sebuah Upaya Penipuan?

Hal ini baru saja terjadi siang tadi, mamaku menerima telpon dari seseorang yang mengaku dari Telkom, karena sejak pake Speedy aku sering telpon ke 147 Telkom maka mamaku passing tuh telpon ke aku. Diseberang sana seorang pria yang mengaku dari Telkom dengan nama yang ga bisa aku ingat karena gaya bicaranya yang aneh bin sering ga jelas gitu menanyakan papaku tapi aku bilang saya anaknya. Lalu si pria ini menjelaskan kalau papa saya dengan nomer telpon kami disebutkan baru saja memenangkan sebuah atau semacam undian atau sayembara yang diadakan oleh Telkom yang acaranya disiarkan tadi malam.

Detailnya pria mengatakan papaku menang sebuah sepeda motor Yamaha Mio dan katanya bebas pajak dan untuk mendapatkan hadiahnya papaku harus menghubungi kepala Telkom Surabaya Barat Ir Iman/Imam Utomo (aku kurang bisa jelas dengernya apakah Iman/Imam, tapi whateverlah) di nomer 08884225747 dan harus segera dihubungi. Segera setelah telponnya aku tutup aku jadi berpikir apakah ini bener papaku menang atau ini sebuah usaha penipuan?

Ada beberapa hal yang aku curiga, pertama aku ga ingat kalau papaku pernah ikut sebuah undian/sayembara dari Telkom akhir-akhir ini dan kayaknya ga akan pernah papaku bakal ikut hal-hal ga penting kayak gitu. Kedua kenapa kami harus menghubungi seorang kepala Telkom Surabaya Barat? Bukankah ada anak buahnya yang akan mengurus hal-hal tersebut dan kenapa kami harus segera menghubungi Bpk Utomo itu? Bukankah biasanya ada masa tenggang antar waktu undian diumumkan sampai batas akhir pengambilan hadiah? Dan mengapa seorang kepala Telkom Surabaya Barat dihubungi lewat sebuah nomer handphone dari provider Friends?! Kenapa ga nomer kantor atau nomer Flexy, kalau itu aku masih percaya, tapi Friends?! Ya bener aja!

Untuk lebih menyakinkan kuputuskan untuk menelpon 147 Telkom. Segera saja aku menyampaikan informasi soal telpon yang baru saja kami terima kepada operator 147. Setelah di check sebentar Mbak operatornya dengan matab mengatakan kalau telpon yang kami terima itu adalah penipuan dan tidak ada Undian/Sayembara yang dilakukan Telkom. Kami dianjurkan untuk tidak menghiraukan telpon tersebut. Yah kalau Telkom bilang itu penipuan berarti ya penipuan tapi sayang usahanya ga berhasil terhadap kami. Lewat operator itu saya minta agar laporan saya ditindak lanjuti dengan harapan si pelaku bisa dilacak dan kalau bisa ditangkap karena ini bisa memakan korban orang yang kurang waspada. Ini kayaknya kudu jadi warning buat semua orang karena modus kayak ginih marak terjadi dan kami pun ga aman dari upaya penipuan karena baru saja terjadi upaya percobaan penipuan terhadap kami dan sayang bengat deh loe penipu, we are smarter than you think.

Beberapa jam kemudian, pria tadi menelpon kami yang menerima mamaku. Dia bilang bahwa kami harus segera menelpon Bpk Iman/Imam yang nomer telpon Frends yang dia kasih tadi. Karena males meladeni, mamaku memanggil aku. Aku datang trus telponnya aku tutup. Hanya semenit kemudian ada telpon yang masuk lagi tapi kali ini baik mamaku dan aku gamau angkat itu telpon dan setelah itu kayaknya orang itu ga pernah telpon lagi.

Jadi sebelum terima sebuah kabar yang bombastik dimakan mentah-mentah, pastikan cek dan ricek. Semakin anda diburu-buru, semakin wah apa yang akan anda terima selalulah bersikap curiga, curiga itu baik dan jangan cepat-cepat percaya. Kami pernah terima upaya yang lebih parah lagi, saya pernah terima telpon kalau papa kecelakaan dan karena kaki papaku terluka parah dan untuk menyelamatkan kaki dan nyawa papaku kudu dapet alat yang hanya ada di Jakarta . . . kami kudu transfer duit ke dokter anu di RSU Dr Soetomo. Terus terang kami nyaris termakan gombalan orang itu. Setelah telpon aku tutup, iseng-iseng aku telpon papaku dan ada yang terima. Yang menerima telponku adalah papaku. Bangsat!!! (maap bahasaku ini) . . . gw dah panik dan sport jantung, mamaku dah pontang-panting dan juga panik ternyata papa dalam keadaan selamat. Keterlaluan!!! (Rhoma Irama style . . . .)

Selasa, 23 Juni 2009

Ketika Saya Mulai Menggunakan Linux

Tepatnya sudah 2.5 tahun yang lalu ketika pertama kalinya gw make sistem operasi Linux dengan distro pertamaku Ubuntu. Banyak hal terjadi setelah baik suka maupun dukanya tapi ada bertanya kenapa gw make Linux da kenapa ga stick aja dengan Windows? Dan ga sekali pertanyaan itu muncul bahkan dari keluarga gw sendiri dan juga kadang kali gw bertanya pada diri sendiri kenapa gw memilih menggunakan Linux. Jadi itu sebabnya gw mulai mencoba mengingat kembali 2.5 tahun lalu alasan dan sebab kenapa gw mutusin memulai migrasi dari Windows ke Linux.

Sebenarnya 2.5 tahun lalu gada bayangan gw bakalan make Linux. Jauh sebelumnya ketika keluarga kami punya komputer pertama kalinya tahun 97/98 hanya sekali atau dua kali gw denger soal Linux, Pada waktu itu pernah gw baca di Majalah InfoKomputer tentang artikel soal Windows Vs Mac dan Linux disinggung di dalamnya. Tetapi kesan gw soal Linux jauh banget, Linux digambarkan sebagai OS para geek kompie, ala DOS dengan penggunaan terminal dan keliatan jadul banget tapi disitu juga disebut kalau ga salah Linux sebagai OS yang stabil dan tahan dibandingkan Windows dan Mac (CMIIW).

Kembali ke tahun 2006, lebih tepatnya akhir 2006. Aku mulai sering baca berita tentang Linux di internet dengan kata-kata seperti Linux sudah siap untuk desktop, semakin mudah digunakan, Linux dengan GUI yang tak kalah cantik dengan produk proprietari, termasuk juga stabil, tahan virus, ekonomis, dan yang membuat gw tertarik adalah konsep LiveCD dari distro Ubuntu yang sedang naik daun pada saat itu (walaupun distro Linux yang lain juga ada versi LiveCD dan kalau ga salah KNOPPIX-lah yang pertama kali menggunakan LiveCD).

Jadi apa itu LiveCD? Ini benar-benar menarik perhatian gw karena dengan LiveCD kita bisa menjalankan sebuah sistem operasi sepenuhnya menggunakan memori komputer tanpa perlu di instal terlebih dahulu di harddisk. Pada waktu itu walaupun sudah make Windows selama sekitar 8 tahun belum sekalipun gw pernah instal sendiri Windows di komputer. Biasanya sudah diinstalkan waktu beli atau minta bantuan teman untuk menginstalkan. Jadi LiveCD benar-benar menarik dicoba karena gw ga perlu takut data atau OS Windows yang terinstal di Harddisk bakalan korup atau hilang gara-gara gw instal OS yang ga pernah gw pake sebelumnya dan skil kompie gw yang pas-pasan.

Selain LiveCD hal yang menarik lainnya adalah OS Linux menjanjikan pengalaman berkomputer tanpa virus, malware, spyware, rootkit, dll. Menarik bukan?! Tawaran yang benar-benar sulit untuk ditolak, karena sepanjang ber-Windows banyak pengalaman pahit dikarena oleh banyaknya virus Windows (saya sebut sebagai virus Windows karena utamanya hanya menyerang Windows) yang bertebaran dimana-mana. Mulai dari gejala komputer melambat, susah booting, malah pernah ga bisa booting sama sekali, file terinfeksi, file hilang, munculnya file-file ga jelas darimana sumbernya, dan lain sebagainya. Terus terang aja gw dah capek ngurusin hal-hal yang ga penting seperti itu. Dan tampaknya Microsoft, sebuah perusahaan multi-national yang sangat sukses dengan pimpinannya yang konon sering masuk daftar orang terkaya sedunia ga mampu bikin OS yang aman. Bandingkan dengan Linux yang hasil karya rembukan orang-orang yang bekerja secara sukarela dan mampu bikin OS yang tahan virus.

Tidak cukup dengan OS yang aman, Linux menjanjikan sebuah OS yang ekonomis. Kita ga perlu keluar duit banyak-banyak untuk beli software yang kita butuhkan. Tapi kalau mau dibandingkan kalo pake Windows juga ekonomis, asalkan pake bajakan . . . hehehehe . . . Seriously . . . 8 tahun dengan Windows ga sekalipun gw beli software yang pakai beli, bajak aja seperti semua orang, gampang kan?! Yup tapi coba bayangkan berapa banyak duit yang harus kita keluarkan kalau kita beli software under Windows yang kita pakai? Ayolah coba mulai berhitung, dari situ kita taw betapa ga ekonomisnya kalo make Windows. Kalau kamu punya duit dan mau beli ya monggo tapi saya koq ogah banget ya . . .

Coba bandingkan, Ketika saya menginstal sebuah distro Linux dan sebagai contoh saya pakai Ubuntu. Apa yang saya dapatkan dari sebuah CD instaler Ubuntu yang didapat secara gratis dari Shipit? Saya bisa langsung melakukan hal-hal yang biasa saya lakukan ketika menggunakan komputer. Ada Openoffice Writer untuk ngetik, ada Firefox buat browsing, Ada GIMP untuk ngedit photo, Pidgin buat chatting multi-protokol, Rhytmbox buat dengerin musik (bahkan juga radio online), ada Totem movie-player, kalau bosen mau main game? Ada banyak lebih 10 game yang bisa dimainkan, ada Add/Remove Programs yang kita tinggal mau cari software apa tinggal search, kita pilih dan kemudian instal dan itu gratis lagi dan masih banyak yang lain. Apa yang Windows tawarkan dengan CD installernya?!

Yang menarik lainya, Linux memberikan kesempatan saya untuk tidak membajak. Sebagai contoh repositori Ubuntu terdiri dari 20.000 paket software yang dapat kita instal dan gunakan dengan biaya hampir nol. Repo Ubuntu tersedia secara online dan offline yang berbentuk DVD yang terdiri dari 5 DVD (sekarang 6 DVD) yang harganya 50-60 ribu.Bukankah bagus kalau saya jadi warga negara yang baik dengan mematuhi hukum yang berlaku dengan tidak membajak? Dan bukankah bagus bagi hati nurani saya yang dilatih oleh prinsip-prinsip Alkitab? Saya lebih senang untuk menyenangkan Allah Yehuwa ketimbang mengikuti orang-orang yang menganggap membajak itu oke-oke saja.Apakah anda termasuk orang yang saya sebut belakangan? Atau anda ingin seperti saya?

Hal berikutnya yang Linux tawarkan 2.5 taun yang lalu adalah bebas dari pengalaman BSOD dan komputer yang hang. Saya make Windows mulai dari Win95, Win98SE cuman sesaat, kemudian skip WinME karena denger-denger jelek banget, kemudian make Windows 2K selama 2 tahun sebelum akhirnya berakhir di Win XP. Dari semuanya selalu saya dapatkan pengalaman BSOD terutama di Win 2K, apa itu BSOD? BSOD itu singkatan dari Blue Screen Of Death. Itu terjadi ketika tiba-tiba saja layar kompie kita berubah jadi biru dengan tulisan yang ga bisa dimengerti walaupun situ jago bahasa Inggris dan tindakan yang kudu kita lakukan ya gada lain selain restart kompie. Jangan lupa hang, wah ini mah cukup sering dan dari versi ke versi berikutnya dari Windows ga kayaknya ga pernah ilang-ilang. Tapi bukan berarti di Linux gada hang . . . sedikit sekali terjadi hang dan itu terjadi ga sampai 10 kali dalam 2.5 tahun ini. Ketika sebuah aplikasi hang . . . OS-nya ga ikut hang dan kita lakukan hanya kill saja aplikasi yang berulah itu. Hanya setidak 2 kali Linux bener-bener hang ga bisa apa-apa jadi harus restart.

Yang saya sebutkan diatas hanyalah sedikit yang saya dengar soal Linux waktu itu. Masih banyak yang lain cuman saya agak males nyebutinnya lebih banyak, capek inget ma ngetiknya, hehehehehehe . . . Anyway sekitar bulan Desember 2006 waktu itu ada sebuah acara pelatihan di PENS-ITS soal Linux, walaupun ga ikutan karena lagi bokek tapi tetep datang untuk sekedar tanya-tanya info soal Linux. Tak disangka mereka juga memajang berbagai macam distro Linux dan dibagikan secara gratis. Saya siy nyarinya Ubuntu, karena waktu itu Ubuntu bener-bener jadi primadona di berbagai berita di internet. Sayang Ubuntu yang ada tinggal satu itu pun asli dapet dari Canonical (covernya terlihat keren sekali) dan bukan dari hasil kopian cd dan tujuannya hanya untuk dipajang. Dengan sedikit memohon-mohon dengan bujuk rayu Mas yang jaga konter akhirnya mau juga ngasih ke gw, agak aneh juga karena gw alesan sebagai orang yang mau belajar Linux dan untuk itu gw pantes dapetin itu CD Ubuntu. Hehehehehehe . . . pokoknya dapet!

Kenapa Ubuntu siy? Well sederhana aja, pertama itu distro paling heboh waktu itu dan juga ampe sekarang publikasi yang paling banyak dialami sebuah distro Linux ya Ubuntu itu. Kedua Ubuntu itu LiveCD jadi saya bisa nyoba tanpa perlu instal dulu, ketiga karena saya dengar user Ubuntu termasuk paling banyak termasuk di Indonesia jadi kalau saya ada masalah atau punya pertanyaan pasti banyak yang bisa bantu.

Segera gw terima itu CD segera aja gw pulang . . . nyalakan kompie, ganti boot-sequence dari harddisk ke cdrom, masukkan CD Ubuntu ke tray CDRW drive dan jalankan Ubuntu. Sangat mudah, anak SD aja pasti bisa. Dengan harap-harap cemas gw liat boot splash Ubuntu dan masuklah ke deskop Ubuntu.

Kesan pertama sangatlah mempesona eh setidaknya buat gw. Nuansa desktop Ubuntu berwarna coklat muda dengan dua panel diatas dan dibawah( Jadi kayak Mac dan itu karena Ubuntu make Gnome sebagai desktop environmet), sangat berbeda dengan Windows yang single panel dan berwarna biru. Mulai nyoba ini dan itu dan sangat impresif, keren banget . . . gw jadi jatuh cinta dengan distro satu ini, anything that wont remind me of Windows, I would love to use it. Semua seperti yang dijanjikan.

But of course walaupun gw jatuh cinta banget ma Ubuntu ibarat cinta pertama ada beberapa hal yang kurang mengenakkan pas pertama-tama make Ubuntu. Pertama karena Ubuntu ngikutin banget prinsip Debian makanya kita ga bisa menjalankan file MP3 atau Video dengan format tertutup seperti mpeg, avi, 3gp, dll. Untuk itu kita perlu menginstal codec yang tidak disertakan dalam CD Instaler Ubuntu dari repo Ubuntu. Masalahnya gw ga punya koneksi internet, masalah kedua gw ga punya DVD-ROM karena repo offline Ubuntu terdiri dari 5 keping DVD. Hah sayang banget . . .tapi ibarat orang pacaran pasti banyak suka tapi juga pasti ada juga dukanya demikian menurut pengamatan saya soal pengibaratan orang berpacaran karena saya belum pernah pacaran (Hidup Jomblo!). Yah gitu deh pertama kalinya gw make Linux ga terlalu heboh tapi kebelakangnya cukup banyak cerita dan sampai 2.5 tahun berlalu saya masih make Ubuntu.

Jumat, 05 Juni 2009

4 Habit Yang Tidak Dilakukan di Ubuntu

Ga kerasa ternyata sudah 2.5 tahun gw make Ubuntu, dan selama itu sudah banyak hal terjadi baik suka dan dukanya. Harus kukatakan migrasi ke Ubuntu bukanlah sesuatu yang dapat berlangsung secara instan apalagi sebelumnya gw dah make Windows selama 10 tahun lebih jadi mindset-nya tentunya harus berbeda. Sebuah proses pastilah membutuhkan waktu yang ga sedikit.

Kebiasaan menggunakan sebuah sistem operasi beserta semua aplikasi yang berjalan diatasnya dari sebuah platform misalnya Windows tentu akan berbeda dengan apa yang terjadi ketika kita menggunakan Linux. Walaupun sama-sama sistem operasi dan berjalan di atas komputer tentu ada perbedaan yang antara lain habit atau kebiasaan.

Setidaknya ada 4 habit yang gw selalu lakukan selama gw make Windows. dan tidak satupun diantaranya di implementasikan (atau kurang) di Ubuntu untuk satu dan lain alasan. Jadi ini adalah 4 diataranya:

Menggunakan Aplikasi Windows-based

Pada awal menggunakan Ubuntu kadang kala gw masih pengen menggunakan aplikasi yang berjalan di Windows untuk dijalankan di Ubuntu salah satu adalah MS Office. Tentu saja ga sukses karena keduanya Linux dan Windows adalah dua sistem operasi yang berbeda jadi aplikasi yang dibuat di salah satu platform tidak adapat dijalankan di platform lainnya. Ini adalah kesalahan persepsi yang sering ditemui pada pemula pengguna OS Linux, mungkin mereka berpikir Linux hanyalah versi lain dari Windows. Tentu saja ada beberapa perkecualian yaitu beberapa aplikasi memang bisa berjalan di Linux sekaligus di Windows seperti Mozilla Firefox, Pidgin, Thunderbird, GIMP, dll. Tapi perlu diingat kebanyakan darinya adalah aplikasi free/open source . . . jarang aplikasi proprietary seperti itu.

Menggunakan Aplikasi Bajakan

Dan siapa yang tidak menggunakan aplikasi bajakan? "Semua" orang menggunakan aplikasi bajakan. Aneh tapi nyata tapi itulah kenyataan yang gw liat, semua orang menggunakan aplikasi bajakan tentunya level satu orang dengan orang lainnya berbeda. Secara untuk mendapatkan aplikasi legal kita gatau dimana dan kemana kita harus mencari sementara dengan mudahnya kita mendapatkan versi bajakan.

Secara ekonomi jujur saja gw dan seperti kebanyakan orang ga mampu beli lisensi aplikasi proprietary. Lah wong beli komputer saja kita dah sulit apalagi beli lisensi aplikasi yang berjalan diatasnya.

Defrag, Defrag, Defrag . . .


Ini sudah seperti nasehat bijak ketika seseorang mulai merasakan komputer Windows mereka melambat setelah beberapa waktu pemakaian. Ketika seseorang mengeluh soal kompie melambat maka hal pertama yang ditanyakan adalah apakah sering defrag? Kalau engga maka direkomendasikan untuk melakuan defrag harddisk.

Setelah jangka waktu tertentu isi harddisk pada sistem Windows akan semakin terfragmentasi dan itu membuat kompie kita butuh lebih banyak waktu untuk mengakses sebuah file yang tercecer di seantero Harddisk.

Untuk dapat mengerti masalahnya coba bayangkan anda sebagai anggota perpus dan pustakawannya adalah Windows dan rak-rak perpus adalah harddisk sementara buku-buku adalah file-file didalamnya. Windows menanggapi setiap permintaan anda untuk buku tertentu yang anda minta dan setelah selesai Windows akan menaruhnya kembali pada rak di setiap tempat kosong yang dapat dia temukan. Setelah beberapa waktu rak yang teroganisir penempatan buku akan terlihat kacau, buku dengan tema yang sama tidak berada di tempat yang sama sehingga ketika anda butuh sekian buku dengan tema misalnya sejarah maka Windows membutuhkan waktu lebih lama karena buku-buku tersebar diberbagai bagian rak.

Itulah sebabnya kita butuh ngedefrag harddisk kita di sistem Windows. Biasanya seperti halnya sebuah laci, sebuah aplikasi defrag akan menempatkan file-file yang paling sering akses ditempat paling depan. Diikuti file-file yang ga terlalu sering dipakai dan terakhir file-file yang jarang diakses.

Antivirus or Die

Antivirus dan Windows adalah dua hal yang tak terpisahkan tak perduli seberapa Microsoft berusaha menyakinkan anda bahwa sistem opersi mereka, Windows semakin aman setiap rilis baru. Boleh dikatakan 99,9% virus komputer di dunia ini adalah virus Windows. Ga percaya? Lihat saja berita di majalah komputer yang anda baca atau anda baca media online, blog, website hampir semuanya berbicara tentang virus Windows. Aneh buat gw karena Microsoft sebagai salah satu perusahaan multi-nasional dunia paling sukses dan pendirinya termasuk orang paling kaya sedunia dengan jumlah programmer lebih dari 20.000 orang ternyata ga mampu bikin sistem operasi mereka aman.

Antivirus menurut gw adalah program yang useless banget, kenapa? Karena antivirus ga pernah bisa memberikan proteksi pada komputer anda. Virus dan antivirus layaknya Cat and Mouse, Tom & Jerry, Maling Vs Polisi dan yang paling keras Lingkaran Setan yang tiada habisnya.

Tidak dan tidak apa yang saya sebutkan diatasnya terjadi pada pengalamanku bersama Ubuntu. Terutama mulai nomer dua soal aplikasi bajakan sampai dengan antivirus. Menurut gw ketidak harusan melakukan hal-hal diatas pada sistem Ubuntu Linux merupakan suatu kelegaan, pencerahan, pembebasan dari perbudakan . . . kita bisa lebih fokus pada hal-hal yang lebih penting daripada disibukkan hal-hal yang bisa kita hindari atau tak perlu lakukan.

Rabu, 03 Juni 2009

3 Minggu Bersama Speedy dan Ubuntu dan Internet

Akhirnya bulan pertama selama 3 minggu gw make Speedy lewat sudah dengan hasil gw sukses over-quota jadi gw bakal bayar lebih dari Rp.50 ribu rupiah, gataw berapa tapi mungkin hampir atau lebih dari Rp.200 ribu. Hik! Mo bayar tagihan tapi ga bisa dapatkan jumlah pastinya. dah telpon 147, 109, bahkan akses telkom.co.id tetep aja ga bisa. Alasannya karena mereka ada masalah dengan . . . tauk ah apa masalah mereka.

Dari over-quota itu gw justru menemukan cara untuk berhemat bandwith Speedy yaitu dengan menggunakan Elinks teks-web-browser. Jangan dibandingan dengan Firefox karena browser ini ga menampilkan gambar apalagi animasi segala macam. Lumayan karena seringnya gw baca-baca tanpa perli menampilkan hal-hal kosmetik yang ga perlu, toh hanya baca-baca doang seperti pas gw baca detik.com ma kompas.com.

Blog Kmandla adalah temuan yang inspiratif banget, dari tulisan dia di blog gw jadi cita-cita mau membangun kompie gw sendiri dari nol dengan hardware lawas. Selain itu gw taw lebih jauh soal Elinks dari blog ini walau sebelumnya dah aku baca soal ini di majalah InfoLinux beberapa bulan lalu. Selain itu adalagi temuan bagus di blog ini. Gw mulai hari ini mulai belajar menggunakan CPlay yang merupakan front-end sejumlah audio player dengan dijalankan dari terminal. Ringan sederhana, kayaknya jadul padahal engga dan gw suka banget!

Aneh ya sementara banyak orang nyari player musik yang canggih dan penampilannya yang wah tapi rakus memory sementara itu gw nyari sesuatu yang unusual buat pengguna kompie jaman ini. Malah gw serasa balik ke jaman dulu, make aplikasi berbasis terminal . . . Terus terang aja gw lebih merasa bangga dapat menggunakan aplikasi berbasis GUI-wah.

Oya kayaknya gw ngerti sekarang kenapa quota gw bisa sukses cepat habis dalam waktu beberapa hari saja. Pertama gw make Windows waktu itu jadi kudu update antivirus selain itu gw juga kudu download beberapa aplikasi seperti YM dan Pidgin dan beberapa lainnya. Ga heran hari pertama aja abis 150MB, Doh!

Kalau make Ubuntu, kalau butuh software apa tinggal instal dari repo Ubuntu yang gw dapetin dengan tebusan duit Rp. 60 ribu. Bayangkan 6 keping DVD berisi berbagai macam aplikasi yang kita butuhkan. Ga butuh download apalagi ngebajak. Lets see apakah bulan Juni aku bakal over-quota lagi ga ya? Kalaupun over yah jangan banyak-2 lah.

Selasa, 02 Juni 2009

Wildlist.org: Mmm . . . Dimana Virus Linux?!

Baru aja gw masuk website Wildlist.org sebuah website yang melaporkan virus komputer dan infonya selalu terupdate tiap kali ada virus yang terdeteksi diluar sana. Anyway laporan bulan Maret ada banyak virus yang terdaftar dan setelah menghitung dengan manual (ampe mata rada juling) gw ngedapetin ada 450 Virus!!! Gilak Man. Banyak amat.

Ok, calm down ;) kalo gw itung-itung sederhana kalo sebulan pada Maret 2009 ada 450 virus kompie maka berapa perharinya ya? Bulan Maret ada 31 hari maka 450/31=14.5/harinya. Jumlah yang banyak menurut gw untuk munculnya virus baru per-harinya. Anyway rasa ingin tau-ku adalah ada berapa virus dari 450 untuk Windows, Mac, dan tentu saja Linux (Ubuntu gw kan Linux juga).

Balik gw ngitung manual dari awal ampe akhir (bener-bener mau juling niy) hehehehehe . . . Ok here's the result . . . Virus Windows=450, Virus Mac=0, Virus Linux=0. Oh wait the minute? Ga salah niy?! Semua virus itu untuk bulan Maret 2009 itu semua virus Windows?! Hek!

Ah betapa leganya gw karena dah make Ubuntu untuk semua kegiatan gw. dari dulu emang ga pernah instal antivirus, lah yang disebut antivirus for Linux itu untuk basmi virus Windows lah ngapain pasang?! Useless banget.

Update: Ada sekitar 79 virus yang dihapus dari 450 virus itu jadi yang tersisa adalah 371 virus Windows. Gw gataw apa maksudnya dihapus, tapi kemungkinannya adalah:

  1. Virus itu sudah dapat diatas dengan baik oleh antivirus.
  2. 79 itu ternyata laporan virus yang salah alias 79 itu bukan virus.
Kalau nomer 1 atau nomer 2 itu bener maka baguslah walaupun tetep ga bagus karena masih ada 371/31=11.9.harinya. tetap jumlah yang banyak.