Minggu, 19 Oktober 2008

Watchtower Library 2006 di Ubuntu 8.04 Hardy Heron.

Sejak pertama kali menggunakan Linux secara serius lebih dari setahun yang lalu, salah satu program yang pengen banget gw arepin bisa jalan di Ubuntu Linux adalah Watchtower Library. Keinginana ini keluar karena seiring berjalannya waktu makin sering gw make Ubuntu ketimbang Windows jadi agak males rasanya kalau kudu pindah ke Windows untuk melakukan riset Alkitab menggunakan Watchtower Library (yang seterusnya disingkat Wtlib) karena sebagian besar kegiatan sudah dapat dipenuhi di Ubuntu, hampir semua kecuali bermain game.

Tetapi sayangnya Wtlib menurut file readme.txt di dalam CD-nya mengatakan kalau program ini tidak di desain untuk mesin Linux dan Mac. Sedikit kecewa waktu itu, tapi kemudian dengar-dengar ada sebuah program yang dapat menjalankan aplikasi under Windows di Linux yaitu WINE (Wine is not emulator).

Pertama kali nyoba (setelah sebelumnya install WINE) menginstall Wtlib berjalan mulus tanpa halangan. Tetapi ketika menjalankan Wtlib ada beberapa bagian yang missing sehingga gw ga bisa mengakses konten Wtlib yang gw cari. Jadi sekali lagi gw ngerasa kecewa dan putus asa. Keinginan agar wtlib bisa jalan di Ubuntu gw tinggalin walaupun kadang-kadang suka muncul kembali.
Beberapa minggu lalu ketika iseng-iseng buka situs WINE yaitu winehq.com secara ga sengaja gw nemuin suatu hal yang mengejutkan. Wtlib ada dalam daftar program yang dapat berjalan di WINE. Dan tidak hanya bisa jalan tapi juga mendapat ranking tertinggi yaitu Platinum (selain Platinum, ada Gold, Silver, Bronze, bahkan garbage). Selain itu terdapat sejumlah orang menjadi maintaner Wtlib, entah mereka ini Saksi atau tidak aku gatau tapi yang pasti mereka inilah yang bekerja membuat Wtlib bisa jalan di WINE.

Segera gw nyari .deb WINE terbaru (karena WINE yang ada di repo Ubuntu jadul). Gw ngedapetin beberapa versi WINE mulai dari v1.0.1 sampai v1.1.5. Segera setelah itu gw install v1.1.5 dan setelahnya Wtlib gw install di Ubuntu. Tapi ternyata sekali lagi gw kecewa, gw dapet problem yang sama dengan yang dulu. Beberapa bagiannya hilang seperti kalo kita ingin mengakses Alkitab Terjemahan Dunia Baru, bagian yang menunjukkan nama buku, pasal, dan ayat - bagian ini tidak ada.
Namun kemudian terjadi keajaiban, entah ide dari mana tiba-tiba gw iseng-iseng ngedrag bagian yang hilang itu ke bawah (gw liat pointer mouse berubah menjadi pointer drag atas-bawah) dan . . . Voila!!! Maka jadilah ada! Yup Bagian yang hilang itu sekarang kembali muncul. Terus gw nyoba ke fitur lain dari Wtlib yang hilang juga beberapa bagiannya dan gw berhasil menampilkan semua bagian yang hilang tersebut.

Segera gw nyoba semua fitur Wtlib dan semua berjalan sama persis seperti kalau jalan di Windows. Hati gw seneng banget sampe langsung sms Willy kalau gw bisa ngejalanin tuh wtlib lancar jaya di Ubuntu. Sekarang gw ga perlu lagi booting Windows XP kalau ingin melakukan riset Alkitab pribadi.

Goodbye Windows, Hello Ubuntu!!! ;)






Sabtu, 18 Oktober 2008

Flashdisk Terinfeksi Virus?!! Ubuntu (not Windows) Save My Day

Kamis 17 Oktober kemarin, gw ngalamin kejadian yang bikin bete banget tapi untungnya akhirnya happy end ;) . Hari itu Bokap mau menampilkan beberapa contoh gambar interior kepada mahasiswa Interior UC. Untuk itu gw sebagai assisten beliau ngebantu menampilkan gambar-2 yang dimaksud ke layar dengan proyektor.

Proyektor dinyalakan, komputer dinyalakan, Windows XP tampil gagah di layar. Dengan bersenjatakan sebuah flashdisk Kingston 2 GB milik bokap yang segera ditancapkan ke port USB. The Show Begin!!! or rather not . . . Segera setelah USB drive terdeteksi tiba-tiba saja jendela peringatan antivirus menyalak keras-keras, memberi peringatan kalau telah terdeteksi virus di Flashdisk Bokap. Bisa diliat kalau semua ikon folder berisi gambar dan file presentasi berubah menjadi file dengan extensi .exe, waduh!!! Bisa berabe niy!!

AVG Antivirus menawarkan heal atau move to virus fault . . . yang jelas-jelas gw tolak, kenapa? Pengalaman make sistem operasi Windows dan macam-macam antivirus selama 11 tahun menunjukkan kalau sedikit sekali kalau sebuah file terinfeksi virus dapat sembuh total, adanya masuk karantina alias yang tetep terinfeksi virus dan ga bisa dipake atau dihapus oleh program antivirusnya karena ga mampu nyembuhin tu file. Kalo gitu caranya kan berabe, apalagi kalau ga punya cadangan alias backup, wah bisa bikin nambah kerjaan ma stress tuh.



Dengan mencoba tenang, gw panggil Bokap - kasih tahu beliau kalo flashdisknya terinfeksi virus dan kasih tahu presentasi contoh gambarnya batal hari itu. Jelas-jelas Bokap jadi bingung karena kerjaan file-2 presentasinya bisa ilang, kalo dah gitu kan bikin barunya jelas makan waktu. Terlebih lagi karena di dalam flashdisk itu ada setumpuk file-file gambar contoh yang discanner dari berbagai macam buku mahal dan susah didapat hasil pinjam kiri-kanan, lah kalo ilang lak kudu minjem maneh . . .???!!!!

Kompienya gw matiin trus flashdisknya gw cabut. Sorenya setelah sampai rumah, gw nyalain nutbuk trus booting Ubuntu 8.04. Kalo tadi di Windows XP terlihat semua ikon folder berubah jadi Ikon file executable maka di Ubuntu terlihat folder-folder itu masih ada cuman ada tambahan file . exe. Sebagai contoh ada folder dengan nama 1, nah selain folder itu ada file lain yang nama 1.exe. Nah ini biang keroknya!!! Di Windows folder dan file .exe dengan nama sama ini terbaca sebagai satu bukan dua.

Langkah selanjutnya gw kopi semua file yang ada di flashdisk itu, semua gambar, photo, presentasi, dokumen ke folder home kecuali semua file .exe. Setelah selesai, gw out dari Ubuntu trus booting ke Windows XP. Dan bener, sekali lagi AVG 8.0 Free di Windows XP gw menyalak dengan keras. Gw pilih scan virus flashdisk dengan hasil hanya beberapa file ga penting yang tersisa di flashdisk, sebagian besar masuk virus fault dengan kata lain sebagian besar file yang ada di flashdisk itu musnah hilang. Untung aja tadi dah save di Ubuntu, kalo nekat langsung masuk Windows trus AVG beraksi tentu aja tiada lagi yang penting-penting tersisa.

Gw pikir ini pelajaran berharga buat gw sendiri atau orang lain yang baca blog gw ini. Pertama selalu bikin cadangan data-data penting kita. Kedua selalu update Antivirus anda dan yang gw maksud kalo anda make Windows, kalo make Linux mah kagak usah. Ketiga selalu sediakan dan atau selalu bawa CD Linux yang livecd dan ini berlaku bagi anda yang ga punya distro linux di kompie anda, pengalaman gw niy nunjukkin Ubuntu (atau distro Linux apapun yang anda pake) bisa buat nyelamatin file-file penting anda, dan keempat, berdoa aja kompie/nutbuk kantor, sekolah, atau warnet yang anda kunjungi dan anda tancapkan flashdisk itu free dari virus.

Lalu bagaimana akhirnya? gw format flashdisk itu untuk ngeyakinin kalo gada virus yang tersisa trus kembali booting Ubuntu, semua file yang save di folder home dikembalikan ke dalam flashdisk. Booting lagi masuk Windows XP, scan virus . . . and no problemo!!! Semua file terselamatkan, gw tenang, bokap happy . . .Ubuntu save my day ;)